> >

Dirimu Kelak Berada Di Bawah Naungan Sedekahmu

Beranda islami | 7 Mei 2021, 09:50 WIB

Memberikan sebagian harta benda dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah merupakan salah satu bentuk sedekah.

Maka dapat dikatakan semua kebaikan yang dilakukan bagi kemashlahatan umum seperti membantu orang lain yang membutuhkannya dengan maksud mengharap ridho Allah dapat menjadi bagian dari sedekah.

Dengan bersedekah, kekayaan seorang muslim tidak akan berkurang justru menghasilkan banyak keuntungan dan keberkahan baginya di dunia dan akhirat sebagaimana yang telah Allah Azza wa Jalla janjikan.

Allah Ta’ala berfirman,

 

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan harta-nya di jalan Allah), maka Allah akan melipat-gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak…” [Al-Baqarah: 245]

Keutamaan shadaqah di sisi Allah Ta’ala itu sangat agung sekali dan pahalanya pun demikian besar.

Ketahuilah pada hari Penghimpunan di alam mahsyar nanti seluruh umat manusia akan berdiri di bawah terik matahari yang sangat panas, di mana matahari sangat dekat sekali dengan kepala mereka, hari pun berlalu sangat panjang, di mana satu hari sama dengan seribu tahun berdasarkan hitungan manusia, berbagai kejadian yang dahsyat terjadi, juga hal-hal yang mengerikan, menakutkan, lagi mengkhawatirkan.

Pada hari yang menakutkan itu, engkau akan melihat orang-orang yang bershadaqah berdiri di bawah naungan shadaqah-shadaqah yang pernah mereka keluarkan di dunia. Sesuai yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dengan sanad yang shahih,

  J : .

“Dari Yazid bin Abu Habib, dia memberi-tahu bahwa Abu al-Khair telah menyampai-kan kepadanya bahwa dia pernah mendengar ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Setiap orang berada di bawah naungan sha-daqahnya sehingga diadili di antara umat manusia.’”

Yazid mengatakan, “Tidak ada satu hari pun berlalu dari Abu Khair, melainkan dia selalu bershadaqah meski hanya dengan sepotong kue, bawang, atau yang lainnya.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad IV/148 dengan sanad yang shahih dan dinilai shahih oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib no. 872).

Kemudian menurut riwayat ath-Thabrani dan al-Baihaqi, dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya shadaqah itu dapat memadamkan panas kuburan dari penghuninya. Dan sesungguhnya orang mukmin pada hari Kiamat kelak akan bernaung di bawah naungan shadaqahnya.” (Kitab al-Kabiir, dan al-Baihaqi, dinilai hasan oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib no. 873).

‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Pernah dikatakan kepadaku bahwa seluruh amal perbuatan akan merasa bangga sehingga shada-qah akan berkata, ‘Aku yang lebih utama dari kalian.’” (Dinilai shahih oleh al-Hakim yang disepakati oleh adz-Dzahabi I/416. Dan al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib no. 878).
 

Wallahu'alam bis shawab

Penulis : Agung-Pribadi

Sumber : Kompas TV


TERBARU