> >

Biksu Thudong Disambut Antusias Warga Kota Semarang

Jawa tengah dan diy | 29 Mei 2023, 17:23 WIB

SEMARANG, KOMPAS.TV - Di sepanjang jalan protokol yang dilintasi oleh sejumlah 32 biksu yang melakukan perjalanan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur untuk menyambut Hari Raya Waisak, Minggu (28/05/2023) siang dipenuhi masyarakat yang antusias dan memberikan support. 

Seperti salah satu warga Kota Semarang, Wuryana yang mengaku terus memantau perjalanan para biksu ini melalui media sosial sejak masuk Indonesia, hingga saat memasuki Kota Semarang. Ia juga mengapresiasi warga lintas agama yang turut menyambut dan mengawal para biksu ini, sehingga menunjukkan tingginya toleransi antar umat beragama di Indonesia.

"Saya pengen nangis (terharu) mas, saya dari awal ngikuti dari Thailand ke Malaysia sambutannya biasa, tapi begitu sampai di Indonesia, Subhanallah sambutannya, " kata Wuryana, warga.

Selain itu ada juga warga Jakarta, Ariyani yang menyempatkan diri agar bisa bertemu dan memberikan buah dan minuman untuk para biksu ini.

"Pas di Jakarta saya belum sempat ketemu, saat di Semarang ini ketemu. Setelah ketemu perasaan seneng banget, " ujar Ariyani Wardhana, warga.

Inisiator thudong Thailand - Indonesia, Bhante Wawan mengapresiasi antusiasme warga Indonesia terutama Kota Semarang. Bahkan menurutnya, warga Kota Semarang yang paling antusias dan ramai menyambut kedatangan mereka.

"Sampai di Semarang semuanya luar biasa, tapi di Semarang ini saya rasa ini sangat, sangat luar biasa sekali, bukan hanya umat Buddhist saja namun non Buddhist juga antusias," tutur Bhante Wawan, inisiator thudong thailand-indonesia.

Salah seorang biksu asal Thailand, Bhante Wichay mengaku kagum dengan persatuan antar umat di Kota Semarang. Perjalanan selanjutnya menuju Borobudur dengan medan terjal tidak menjadikan halangannya, dia mengaku sudah sering melakukan thudong juga ke sejumlah dataran tinggi sebelumnya.

"Saya kagum dengan warga Kota Semarang yang persatuannya, meskipun terdiri dari berbagai suku dan agama. Saya sudah mengetahui perjalanan selanjutnya menantang. namun kami sudah terbiasa melakukan thudong hingga Himalaya, jadi seharusnya tidak menjadi masalah, dan tidak ada persiapan khusus, " tutur Bhante Wichay yang disampaikan dalam bahasa Inggris.

Bhante Wichay menambahkan, pesan yang ingin disampaikan dari perjalan religi ini adalah kebahagiaan. Sebab yang membuatnya tetap kuat selama menjalani thudong adalah kebahagiaan, seperti sambutan masyarakat yang penuh suka cita kepada para biksu. 

Sejumlah 32 biksu ini bermalam di Vihara Adi Dharma Bina Hati. Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan religi thudong hingga ke Candi Borobudur di Magelang.

#waisak #thudong #biksu 

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU