> >

BKKBN Sumatera Selatan Evaluasi Upaya Percepatan Penurunan Stunting

Berita daerah | 2 November 2022, 18:26 WIB
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru Bersama Dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Mediheryanto, Membuka Rapat Telaah Program Bangga Kencana Dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sumatera Selatan 2022. (Sumber: KompasTV Palembang)

PALEMBANG, KOMPAS.TV - Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Selatan, menggelar Rapat Telaah Program Bangga Kencana Dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sumatera Selatan, di Hotel Aston Palembang, yang berlangsung sejak 1-3 November 2022. Rapat diikuti lebih dari 600 peserta baik secara langsung maupun daring.

Pemerintah secara nasional menargetkan penurunan stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. Guna mendukung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, pemerintah telah mengucurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) baik Fisik maupun berupa Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) untuk masing-masing kabupaten-kota.

Rapat Telaah ini akan mengevaluasi sejauh mana capaian kinerja serta implementasi upaya percepatan penurunan stunting, baik di provinsi maupun kabupaten-kota. Termasuk di dalamnya, realisasi DAK Fisik maupun BOKB di daerah.

BKKBN juga menyoroti pentingnya peran semua pihak dalam percepatan penurunan stunting. Diungkapkan Mediheryanto, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemutakhiran data keluarga berisiko stunting sebagai langkah pencegahan.

“Sesuai dengan rencana aksi percepatan penurunan stunting, pertama kita menyiapkan data keluarga berisiko stunting. Karena sasaran utama dalam percepatan penurunan stunting bukan menangani anak yang sudah stunting, tapi lebih pada upaya pencegahan dengan sasarannya adalah keluarga berisiko stunting, jadi dari mulai calon pengantin, ibu hamil, dan anak umur 2 tahun berisiko stunting ini sasaran kita yang utama,” ungkap Medi.

Selain itu, pihaknya juga melakukan audit kasus stunting guna mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya stunting. Data tersebut selanjutnya akan jadi dasar penyusunan strategi percepatan penurunan stunting.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru meminta penyuluh secara aktif mendorong kesadaran semua pihak untuk terlibat dalam usaha menurunkan stunting. Dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat, stunting bisa dicegah antara lain dengan kehamilan terencana dan menjaga asupan makanan bergizi.

“Para penyuluh dalam Rapat Telaah ini saya minta untuk menajamkan persoalan kesadaran dari semua pihak, baik dari unsur pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agama sampai dengan posyandu. Agar para calon ibu sadar bahwa yang dilahirkannya itu bakal berhadapan dengan kompetisi yang luar biasa, maka tidak boleh terjadi gagal tumbuh baik fisik maupun psikis,” kata Deru.

Sumatera Selatan menargetkan penurunan stunting hingga 16 persen di tahun 2024, sementara capaian saat ini baru 24,8 persen. Dengan kerjasama semua pihak, dalam dua tahun penurunan stunting diharapkan bisa mencapai target.

Penulis : KompasTV-Palembang

Sumber : Kompas TV Palembang


TERBARU