> >

Bawa Cambuk, Nenek 94 Tahun di Kudus Menggelar Tradisi Angon Putu

Berita daerah | 13 Oktober 2022, 14:27 WIB

KUDUS, KOMPAS.TV - Nenek Umiah warga Desa Klisat Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tengah bersenang hati. Di usianya yang 94 tahun, Nenek Umiah dianugerahi 11 anak, 28 cucu, 24 cicit dan satu canggah atau garis keturunan keempat.

Sebagai ungkapan syukur, Nenek Umiah menggelar tradisi angon putu atau menggembala cucu. Tradisi ini digelar dengan kirab keliling kampung diiringi rebana dan sholawat nabi.

Membawa sebuah cambuk kecil, Nenek Umiah menggiring semua keturunan yang berjalan di depannya. Sebelum kirab, anak, cucu, cicit dan canggah sungkem tehadap Nenek Umiah. Seusai sungkem mereka diberi sejumlah uang untuk membeli jajanan.

Tradisi angon putu merupakan wujud rasa syukur Nenek Umiah kepada sang pencipta atas umur panjang dan kesempatan melihat cucu, cicit dan canggah.

"Semoga keluarga semua rukun sama sodara semuanya dengan anak cucu semuanya dan diberikan panjang umur berkah, barokah dan taat sama allah tetep iman islam semua anak cucu saya," ujar Umiah.

"Kami selaku cucu dari Mbah Umiah mengadakan tradisi yang sangat langka sekali yaitu tradisi angon putu," ungkap Muhammad Ardiansyah, cucu pelaksana tradisi angon putu.

Tradisi angon putu ini juga menjadi momen seluruh anggota keluarga berkumpul. Tradisi angon putu saat ini makin jarang dilakukan masyarakat Jawa. Tradisi ini diikuti semua anak hingga canggah baik tinggal berdekatan dengan orangtua maupun yang di luar kota. Cambuk yang digunakan untuk menggemabalakan anak, cucu, cicit dan canggah adalah simbol pengarah langkah semua keturunan menuju tujuan yang diinginkan.

#tradisiangonputu #kudus #desaklisat

Penulis : KompasTV-Jateng

Sumber : Kompas TV


TERBARU