> >

Kisah Kuli Panggul Tua Mengais Rezeki di Bakauheni

Berita daerah | 10 Mei 2022, 14:10 WIB

KOMPAS.TV, LAMPUNG – Di balik arus mudik dan balik lebaran, ada cerita inspiratif tersendiri dari pengangkut barang atau porter. Salah satunya Bukhori (60) warga Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan. 

Di usianya yang sudah senja, tak membuatnya lantas menyerah pada keadaan. Dirinya masih aktif bekerja mengenakan seragam berwarna merah bernomorkan 31, lengkap dengan sepatu usang yang mulai sobek dengan langkah yang sedikit terseok.

Tiga puluh tahun menggeluti pekerjaan sebagai porter, tak berarti tidak ada kendala. Fisiknya yang semakin lemah menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya untuk bersaing dengan para porter yang masih muda dan memiliki stamina yang jauh lebih prima.

Baca Juga: Sempat Antre, Sebanyak 9.200 Pemudik dari Pelabuhan Panjang Kembali Pulang

Bahkan, ada penumpang yang enggan menggunakan jasanya, lantaran merasa kasihan kepada sang kakek karena harus membawa beban yang terlalu berat.

Kendati demikian, puluhan tahun menekuni pekerjaan porter tak dapat membohongi kelihaiannya dalam mengangkut barang. Bukhori (60) selalu sukses mengantar barang bawaan para penumpang ke atas kapal.

Selama arus mudik dan balik lebaran, Bukhori (60) setidaknya mendapat penghasilan antara 100 ribu hingga 150 ribu rupiah.

Sedangkan pada hari-hari biasa, dirinya hanya memperoleh penghasilan berkisar 30 hingga 50 ribu rupiah.

“Kalau lagi begini (mudik lebaran) dapatlah 100 sampai 150 ribu. Udah paling gede itu. Kalau hari-hari biasa, paling 20-30 ribu. Kadang-kadang gak bawa duit juga ke rumah,” Bukhori porter pelabuhan.

Baca Juga: Kecewa, Pemudik di Pelabuhan Panjang Dialihkan ke Bakauheni

Pekerjaan sebagai porter bagi Bukhori (60) adalah pekerjaan satu-satunya yang dapat ia lakukan untuk dapat menghidupi dirinya dan keluarga. Untuk itu, ia berharap agar selalu di beri kesehatan.

#porterpelabuhan #pelabuhanbakauheni #mudiklebaran2022

Penulis : Kompastv-Lampung

Sumber : Kompas TV


TERBARU