> >

Beginilah Cerita di Balik Layar Liputan Bencana Semeru Tim Kompas TV

Peristiwa | 12 Desember 2021, 12:39 WIB

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Semburan awan panas guguran Semeru, meluluhlantahkan sejumlah dusun dan rumah warga di Kabupaten Lumajang,  Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021) pekan lalu.

Rasa trauma dan duka kehilangan orang tercinta hingga kekhawatiran akan masa depan, menghantui para pengungsi. 

Mengedepankan empati, semua pihak punya tugas untuk meringankan beban batin itu, termasuk jurnalis yang bertugas di lapangan.

Berikut sekelumit kisah di balik layar peliputan bencana Gunung Semeru, Tim Kompas TV.

Menghadapi situasi bencana bukan hal yang mudah bagi semua orang.

Rasa kemanusiaan dan empati harus selalu dilibatkan, termasuk oleh jurnalis yang bertugas di lapangan. 

Baca Juga: Sejumlah Warga Keluhkan Sesak Napas, Pusing, dan Gatal-Gatal Setelah Sepekan di Pengungsian

Tim Kompas TV sempat berupaya menemui seorang anak bernama Nur Fida, yang menjadi viral karena terekam video amatir sedang berlari menghindari awan panas Semeru, 4 Desember 2021 lalu.

Fida yang sempat terpisah dengan kedua orang tuanya, akhirnya berhasil berkumpul kembali dengan sang ayah dan ibu di posko pengungsian.

Percobaan pertama gagal, fida enggan kami wawancarai.
Mencoba mengenal sosok Nur Fida, kami akhirnya berhasil melakukan peliputan.

Percobaan kedua, Fida akhirnya mau berbincang dengan kami.

Pertemuan kami dengan Fida, ternyata begitu membekas di hatinya.

Seusai liputan, Fida bahkan menelepon Tim Kompas TV. 

Bangkit bersama Pasca bencana Semeru.

Nur Fida hanyalah satu dari ratusan anak di Lumajang, Jawa Timur yang terpaksa kehilangan tempat tinggal atau bahkan orangtuanya akibat bencana Gunung Semeru.

Tanggung jawab semua pihak untuk mewujudkan mimpi dan harapan mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik. 

Baca Juga: Sosok Mbah Tumari dan Mak Yem, Penjaga Hutan Ranu Pane yang Legendaris di Pendakian Gunung Semeru

Penulis : Shinta-Milenia

Sumber : Kompas TV


TERBARU