> >

Misman Pahlawan Sampah Sungai Karang Mumus

Berita daerah | 1 Desember 2021, 17:48 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.TV - Menjadi seorang pahlawan tidak harus mengangkat senjata berjuang melawan penjajah. menjadi pejuang dengan menjaga lingkungan hidup agar tetap bersih. juga sangat mulia, dan layak disebut pahlawan.

Misman asal Samarinda – Kalimantan Timur misalnya, bagi warga Samarinda, Misman layak dinobatkan sebagai pahlawan dalam peringatan hari pahlawan tahun ini. Misman rela meninggalkan semua kerja dan aktifitasnya yang dulu sebagai pengusaha, untuk membersihkan sungai Karang Mumus karena penuh dengan sampah. Bahkan, pada tahun 2008 lalu Samarinda dilanda banjir besar, salah satunya akibat meliapnya sungai Karang Mumus akibat timbunan sampah.

Misman bahkan dicemooh warga saat memungut sampah di karang mumus seorang diri, hanya dengan menggunakan perahu ketinting. Sampahnya pun tak main-main. Dari tumpukan baju bekas, hingga kombah kasur besar. Semuanya diangkat seorang diri. Bahkan tak jarang, Misman terbalik dengan perahu kecilnya.

Padahal, Sungai Karang Mumus adalah sungai yang membelah tepat di tengah Kota Samarinda, hingga bermuara ke sungai mahakam hingga ke laut lepas. dan tentu saja menjadi sumber penghidupan warga sekitar,serta makhluk hidup lainnya.

Namun berkat kegigihannya, kini Misman tak lagi sendiri memungut sampah di sungai Karang Mumus. Misman kini bersama relawan dari berbagai kalangan. Mulai dari pemerintah, swasta, komunitas hobi, mahasiswa, dosen, siswa sd, smp, sma, hingga masyarakat pinggir sungai Karang Mumus.

Menurut Misman, kini kegiatan merek terfokus di sepanjang  jalan Abdul Mutalib, Perumahan Griya Mukti,  Jalan PM. Noor, Gunung Lingai, sampai menuju   jalan Muang Ilir Lempake, kec. Samarinda Utara. Karena kawasan adalah kawasa rawan banjir, akibat pendangkalan serta timbunan sampah di anak sungai Karang Mumus.

Misman kini sedikit berbangga, gerakan memungut sehelai sampah sungai Karang Mumus ini mampu menjadi pelopor kebersihan serta penghijauan di wilayah sungai di Samarinda.

Kini, sampah yang tersangkut dan menumpuk di 5 jembatan, dari Kecamatan Samarinda kota, sampai dengan Samarinda Utara bisa diangkat. Masyarakat yang menggunakan perahu, kini bisa kembali melewati jembatan.

Bahkan, Misman bersama rekannya, kini mendirikan komonitas yang mendidik masyarakat untuk menjaga lingkungan, yang tidak hanya sungai, tetapi juga lingkungan sekitar. Namanya sekolah sungai Karang Mumus yang berpusat di jalan Muang Ilir Lempake, Kec. Samarinda Utara.

Saat ini Misman dan rekannya juga berhasil menanam 61 jenis pohon di sepanjang sungai Karang Mumus, dari pohon buah produktif seperti nangka, jambu agung, sirsak, anona dan masih banyak lainnya. Tak ketinggalan tanaman endemic, seperti bungur, kademba, rengas, punai dan putat. Jumlahnya sebanyak 10.000 pohon.

Dari sederet penghargaan yang diterimanya, Misman salah satu peraih Kalpataru akibat jasanya menjaga lingkungan hidup di sungai karang mumus dan sekitarnya selama lebih dari 20 tahun.

Penulis : KompasTV-Tenggarong

Sumber : Kompas TV


TERBARU