> >

Inspiratif! Kisah Bangkitnya Usaha Kerajinan Kaligrafi Setelah Nyaris Gulung Tikar

Berita daerah | 30 September 2021, 13:09 WIB

DEMAK, KOMPAS.TV - Abdurrohim adalah salah satu perajin kaligrafi asal Desa Karang Anyar, Kecamatan Wonosalam, Demak, Jawa Tengah, yang mampu bertahan di tengah badai Covid-19.

Di tahun pertama pandemi Covid-19, Abdurrohim sempat menghentikan usahanya selama kurang lebih dua bulan, lantaran memang tidak ada permintaan.

Kondisi ini membuat Abdurrohim sempat goyang karena kehabisan modal.

Setelah mulai berhitung seusai mempelajari harga dan selera konsumen, muncul gagasan untuk menyiasati bahan baku yang semula berupa aluminium, kini menggunakan bahan lilin prada.

Lilin prada adalah hasil penggabungan antara lilin dengan kertas emas.

Mulai pagi hingga sore hari, rumah usaha kerajinan kaligrafi Abdurrohim sejak satu bulan ini terlihat bergeliat.

Selain dari pulau Jawa, pemesan kaligrafi karyanya juga datang dari Kalimantan dan Sumatera.

Belakangan pesanan meningkat setelah Abdurrohim menggunakan metode kaligrafi lilin prada yang harganya lebih murah 30 persen dari bahan tembaga.

Selain menghasilkan karya seni kaligrafi yang lembut, keberhasilan metode ini menjadikan harga produksi lebih murah.

Seperti kaligrafi bertema dalam botol yang dijual seharga Rp55.000,-.

Sedangkan untuk kaligrafi Asmaul Husna harganya variatif sesuai ukuran, sekitar Rp60.000,- ribu sampai Rp125.000,-

Bahkan kaligrafi surat yasin dengan ukuran 1X2 meter hanya dibanderol di harga Rp500.000,-

Video Editor: Laurensius Galih 

Penulis : aryo-bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU