> >

Lewat Pantomim, Pelajar SD di Banjarmasin Sampaikan Pesan Protokol Kesehatan

Berita daerah | 9 September 2021, 10:16 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.TV – Pantomim ternyata tak hanya diminati oleh kalangan dewasa.

Seni teater yang mengisyaratkan pesan yang dicerminkan lewat ekspresi wajah, dengan riasan layaknya badut ini rupanya  juga turut digandrungi oleh kalangan anak-anak.

Seperti yang dilakoni teman satu sekolah dari SD Negeri Sungai Miai 7 Banjarmasin yaitu Farah dan Indira.

Kepiawaian mereka dalam melakukan gerakan pantomim bukan tanpa makna.

Baca Juga: Gemar Hewan Eksotis, Pria di Banjarmasin Hobi Pelihara Reptil di Lorong Gang

Dengan menunjukkan semangat anak-anak menghadapi pandemi pantomim menjadi media berekspresi yang seru, sekaligus memberikan pesan edukasi kepada masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.

“Pantomim yang kami buat ini bukan sekedar gerak bisu melainkan menjadikan ekspresi yang seru dengan memberikan pesan edukasi kepada masyarakat yang menonton untuk patuh protokol kesehatan semoga pandemic cepat berakhir,” ucap Farah, gadis cilik pegiat Pantomim.

Mengetahui bakat putrinya, Dina, ibunda Farah semakin mendukung anaknya berkarya bahkan dengan harapan hingga berprestasi di tingkat Internasional.

“Jadi kita sebagai orang tua untuk anak anak yang ingin berpotensi tentunya pasti mendukung apalagi kegiatan tersebut sangat positif terus juga bisa mengembangkan jalur prestasi dan juga untuk pantomime sudah bisa ke tingkat nasional bahkan ke tingkat internasional,” ungkap Dina.

Baca Juga: Mengenal Sejarah dari Koleksi Uang Jadul, Dijual Hingga Ditawar Belasan Juta Per Lembar

Jauh sebelum berpantomim kedua gadis cilik ini rupanya sudah mengenal dunia seni, farah berangkat dari dunia modelling dan teater sementara indira berangkat dari dunia tari.

Mereka disatukan sejak tahun 2019 dan dari hasil kerja keras, mereka menjadi satu-satunya perwakilan Kalimantan Selatan yang ikut dalam ajang Nasional lewat festival dan lomba seni siswa nasional.

Sebuah pagelaran yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, meski saat itu belum berhasil mendapatkan tropi.

Penulis : KompasTV-Banjarmasin

Sumber : Kompas TV


TERBARU