> >

Dua Hari Berturut-Turut Hujan Es di Sleman dan Yogyakarta, Ini Penjelasan BMKG

Berita daerah | 3 Maret 2021, 14:42 WIB
Ilustrasi hujan es. BMKG memberi penjalasan soal penyebab terjadinya hujan es. (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Hujan es kembali mengguyur sebagian wilayah Sleman dan Kota Yogyakarta, Rabu (3/3/2021) siang. Hujan es sebesar kelereng ini terpantau di Kecamatan Atau Kapanewon Turi Sleman dan Kota Yogyakarta.

Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Reni Kraningtyas, membenarkan peristiwa hujan es di Yogyakarta dan Sleman. Ia menjelaskan hujan es saat masih berpotensi tinggi terjadi pada musim hujan dan juga pada saat pancaroba.

“Hujan es ini sifatnya sangat lokal (radius 2 kilometer) yang disebabkan oleh pertumbuhan awan cumulonimbus lebih dari 10 kilometer,” ujarnya.

Baca Juga: Hujan Es di Sleman Sebesar Kelereng, Berawal Angin Kencang

Ia memaparkan ketika udara hangat, lembab, dan labil terjadi di permukaan bumi, maka pengaruh pemanasan bumi yang intensif akibat radiasi akan mengangkat massa udara ke atmotsfer dan mengalami pendinginan. Setelah terjadi kondensasi akan terbentuk titik-titik air yang terlihat sebagai awan cumulonimbus.

Menurut Reni, kekuatan energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi membuat puncak awan sangat tinggi sampai level freezing (pembekuan). Dalam level atau tahap ini terbentuk kristal-kristal es dengan ukuran yang cukup besar.

“Saat awan sudah masak dan tidak mampu menahan berat uap air,  terjadi hujan lebat disertai es,” ucapnya.

Baca Juga: Pertama Kali Terjadi! Tiga Desa di Cianjur Diguyur Hujan Es

Hujan es yang turun seperti di Sleman dan Yogyakarta ini bergesekan dengan udara sehingga mencair. Oleh karena itu, ketika sampai ke permukaan tanah ukurannya lebih kecil.

Penulis : Switzy-Sabandar

Sumber : Kompas TV


TERBARU