> >

Demostran Gelar Konvoi, Serukan Boikot Produk Prancis

Berita daerah | 9 November 2020, 16:27 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Puluhan warga muslim di makassar menggelar aksi konvoi keliling makassar . Mereka menyerukan memboikot produk asal prancis .

Konvoi ajakan memboikot produk prancis di lakukan forum umat islam bersatu sulawesi selatan . Mereka berkeliling kota makassar dengan menggunakan kendaraan bermotor , sembari mengajak warga memboikot produk asal prancis .

Selain ajakan boikot produk prancis , demostran ini juga meminta pemerintah indonesia meninjau ulang kerja sama mereka dengan prancis .

Massa berkumpul dan bergerak setelah melaksanakan salat Jumat berjemaah di Masjid Al Markaz Al Islami, Jalan Masjid Raya menuju ke kantor Gubernur Sulawesi Selatan, di Jalan Mesjid Raya Makassar.

Berorasi dan menyampaikan aspirasi sejenak kepada perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, iring-iringan ini melewati sejumlah jalur utama, seperti Jalan AP Pettarani, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Penghibur, Jalan Nusantara, Jalan Sulawesi, Jalan Ahmad Yani dan berakhir di Jalan Sungai Limboto.

Dalam konvoi tersebut terdapat 3 titik kumpul,  Sebanyak enam poin pernyataan yang menjadi tuntutan gabungan ormas yang dibawahi Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan itu.

Dalam pembacaan pernyataan sikapnya, Ketua Umum FUIB Sulawesi Selatan, Muchtar Dg Lau, menyerukan kepada seluruh kaum Muslimin untuk memboikot semua produk Prancis sebagai bentuk perlawanan dan permusuhan terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron atas tindakan penghinaan terhadap agama Islam dan Nabi Muhammad.

“Kami juga mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk segera mengusir Duta Besar Prancis dan menutup kantor Kedutaan Prancis di Indonesia,” ungkap Ustaz Muchtar.

dalam orasi mereka FUIB, juga meminta pemerintah Prancis segera membuka masjid-masjid yang telah ditutup, serta menyampaikan kepada segenap umat Islam untuk makin meningkatkan semangat pengkajian Sirah Nabawiah atau kitab-kitab yang berkisah tentang Nabi Muhammad.

“Kami juga menyerukan kepada semua pihak untuk tetap menjaga kerukunan antara umat beragama dan menghindari narasi dan perilaku provokatif yang dapat memicu dampak yang tak diinginkan. Apalagi yang terkait dengan simbol agama".

Penulis : KompasTV-Makassar

Sumber : Kompas TV


TERBARU