> >

Peti Mati Ramah Lingkungan Yang Diminati Negara-negara Di Eropa

Berita daerah | 6 Oktober 2020, 17:14 WIB
Peti mati rotan kini mulai diminati di mancanegara, namun sulitnya mencari bahan baku rotan mentah di tanah air membuat ekspor produk tidak optimal (Sumber: Alibaba)

Desa Trangsan, Kompas TV - Peti mati rotan adalah sebuah alternatif umum yang dapat digunakan selain peti mati berbahan kayu di Indonesia.

Akan tetapi peti mati yang terbuat dari rotan, kini semakin meningkat kepopulerannya di eropa oleh karena manfaat lingkungan yang dibawanya.

Dipilin serta dirajut dari tanaman hujan tropis, tanaman rotan telah sejak lama digunakan untuk membuat furniture.

Disebabkan karena materialnya yang mudah terurai secara hayati saat dikubur, hal ini juga mengurangi dampak buruk lingkungan dari pemakaman.

Setiap peti mati butuh waktu sekitar dua hari untuk membuatnya, produk ini semakin banyak di ekspor dan dijual ke luar negeri, terutama ke negara Jerman, Inggris dan Belanda

“Kami tidak menjual di dalam negeri, karena dianggap terlalu mahal. Untuk sebuah peti mati rotan kami kenakan harga sekitar 2-3 juta rupiah (US $ 135 - US $ 200) tergantung kerumitan pembuatannya,” ujar Natianingsih, pengrajin peti mati rotan asal Desa Trangsan, Jawa Tengah.

Selain itu Natianingsih juga mengatakan permintaan akan peti mati rotan ini hanya meningkat khususnya di tengah pandemi Covid-19.

Sayangnya, produksi peti mati rotan Natianingsih tak cukup optimal karena sulitnya mencari rotan sebagai bahan baku utama.

Hal ini dikarenakan banyaknya pengusaha yang memilih untuk mengekspor dalam bentuk bahan baku mentah ke luar negeri dibanding mengolahnya sendiri di tanah air

Penulis : Agung-Pribadi

Sumber : Kompas TV


TERBARU