> >

Pakar: AS Perlu Hidupkan Aturan Non-Diskriminasi

Sapa indonesia | 6 Juni 2020, 21:16 WIB

KOMPAS.TV - Kamera CCTV milik sebuah restoran di Minneapolis, Amerika Serikat merekam detik-detik penangkapan seorang pria bernama George Floyd oleh polisi, sebelum akhirnya pria tersebut meninggal dunia karena lehernya diinjak.

Rekaman kamera cctv tersebut memperlihatkan polisi mendekati mobil yang ditumpangi Floyd bersama dua orang lainnya. Seorang polisi kemudian menangkap Floyd hingga kemudian Floyd terduduk di dekat kamera CCTV yang merekamnya.

Polisi tersebut kemudian membawa Floyd ke seberang jalan, yang kemudian insiden mematikan terjadi. Dari kejauhan terlihat, Floyd terjatuh ke aspal, namun kemudian rekaman video dari CCTV tersebut terhalang oleh mobil polisi.

Namun di sisi lainnya, ada seorang warga yang merekam aksi yang dilakukan polisi tersebut kepada Floyd. Di mana polisi menginjak leher Floyd dengan lututnya dengan durasi sekitar 8 menit.

Di dalam video itu, tampak polisi menahannya di tanah dan seorang polisi lainnya menekan lututnya ke leher Floyd.

'Lututmu di leherku, aku tidak bisa bernapas, mama... mama..." pinta Floyd.

Tak lama, Floyd diam dan tak bergerak. Dia bahkan tak bergerak ketika petugas memintanya untuk bangun dan masuk ke dalam mobil. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.

Kejadian ini memancing kemarahan publik AS atas sikap arogansi polisi hingga menyebabkan kematian terhadap Floyd.

Demonstran bentrok dengan polisi, dan menjarah toko-toko dan membakar ketika seorang pria ditembak mati polisi pada malam kedua protes di kota Minneapolis, Rabu (27/5/2020).
 
 

Penulis : Merlion-Gusti

Sumber : Kompas TV


TERBARU