> >

Pelaku Penipuan Penggandaan Uang Merauk Ratusan Juta

Gelar perkara | 8 Maret 2020, 21:33 WIB

KUDUDS, KOMPAS.TV - Asus penipuan bermodus penggandaan uang kembali memakan korban, di Kudus Jawa Tengah, pasangan suami istri berhasil menipu korbannya hingga puluhan juta rupiah.

Uang hasil menipu pun digunakan untuk membeli keperluan pribadi kedua pelaku.

Inilah video yang sengaja dibuat kedua pelaku untuk mengelabui calon korbannya. 

Yuli dan suaminya Tohir mengaku bisa menggandakan uang.

Padahal uang ratusan ribu rupiah tersebut hanya diganjal dengan uang riban rupiah.

Tim gelar perkara pun mendatangi indekos kedua pelaku, dimana tempat untuk menjalankan aksinya. 

Dalam keterangan polisi saat penggeledahan di indekos pelaku, barang bukti berupa kardus yang berisi uang sudah lenyap.

Sudarmi yang menjadi korban penipuan penggandaan uang mengaku percaya setelah melihat video yang diperlihatkan kedua pelaku. 

Namun dirinya merasa janggal karena belakangan tak ada kabar dari kedua pelaku, sedangkan uang sudah ia berikan hingga jutaan rupiah tak kunjung berlipat ganda.

Peristiwa penipuan berawal pada minggu 9 Februari lalu. 

Seorang pemilik kontrakan mengeluh kepada Tohir bahwa ia tengah membutuhkan uang.

Pelaku memasukkan uang beserta sesaji ke dalam kardus yang dibungkus kain berwarna hitam. 

Korban diminta untuk membuka kardus 41 hari berikutnya. Namun belum sampai 41 hari kedua pelaku sudah kabur.

Berdasarkan keterangan polisi, kedua pelaku mendapatkan ide menipu dengan menggandakan uang karena imajinasi sendiri.

Hasil dari menipu tersebut, digunakan untuk membeli keperluan pribadi kedua pelaku serta pindah ke rumah kontrakan yang lebih besar.

Kepada kami, pelaku utama yakni Tohir mengaku bahwa modus penipuan denggan menggandakan uang hanyalah karangan belaka. 

Dirinya mengaku tak memiliki kemampuan khusus untuk menggandakan uang.


Dirinya yang bekerja sehari-hari sebagai nelayan mengaku baru satu kali melakukan penipuan ini.

Tak jauh berbeda, istri Tohir yakni Yuli juga menegaskan bahwa menipu para korbannya dengan menunjukkan video yang ia buat bersama suaminya. 

Video yang terlihat dapat menggandakan uang menjadi cikal bakal agar korban percaya.

Kasus penipuan bermodus penggandaan uang memang masih banyak terjadi di indonesia, menurut salah satu tokoh masyarakat ini terjadi karena pikiran yang kurang rasional. 

Akibatnya korban mudah percaya dan tergiur dengan bujuk rayu pelaku.
 

Penulis : Merlion-Gusti

Sumber : Kompas TV


TERBARU