> >

Tanggapan Kesal Perempuan Terhadap Perempuan Akan Diganti Robot

Kompas siang | 30 Januari 2020, 13:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal alias BKPM, Bahlil Laha-Dalia, mengingatkan perkembangan teknologi bisa membuat perempuan kehilangan pekerjaan dan digantikan oleh robot. 

Padahal dalam beberapa tahun terakhir, perempuan sudah terbukti semakin memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, bahkan di dunia.

Kian hari, dunia semakin berubah. 

Perkembangan teknologi adalah keniscayaan yang bersifat universal. 

Di dunia, tekonologi berkembang tanpa memilih gender. 

Baik pria dan perempuan, sama-sama punya hak menikmati kemudahan teknologi.

Teknologi adalah kemudahan sekaligus "masalah baru" di dunia kerja. Pemerintahlah yang bertugas menjamin perempuan tetap punya kesempatan di dunia kerja.

Presiden ke 44 Amerika Serikat Barack Obama, pernah bilang, jika tiap negara dijalankan perempuan, peningkatan akan terjadi di berbagai aspek.

Direktur pelaksana IMF 2011 sampai 2019 Christine Lagarde juga berkata, peran perempuan dalam ekonomi sudah mulai tinggi, dan terbukti meningkatkan PDB dunia.

Menurut catatan IMF, berkat perempuan, peningkatan nilai PDB di Jepang bisa mencapai 9 persen, Korea 10 persen dan bahkan India sampai 27 persen.

Sementara, berdasar data ILO 2016, kontribusi perempuan terhadap ekonomi di Idnonesia masih kalah dibanding Malaysia dan yang paling tinggi adalah Tiongkok sampai 41 persen.

Di Indonesia, perusahaan seperti Freeport yang identik dengan laki-laki bahkan "lebih suka" mempekerjakan perempuan.

Tugas negara, cukup hanya bersikap adil, dan melindungi warganya tanpa rasa takut. 

Layaknya teknologi, kemajuannya juga tak pernah tebang pilih, tak hanya dinikmati oleh pria, tetapi juga perempuan.

Penulis : Merlion-Gusti

Sumber : Kompas TV


TERBARU