> >

Amerika Serikat-Iran Memanas, Kemenhub: Maskapai Nasional Hindari Daerah Konflik

Sapa indonesia | 13 Januari 2020, 23:40 WIB

Pesawat milik maskapai terbesar di Ukraina jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Iran, pada Rabu 9 Januari 2020 lalu. Seluruh penumpang dan awak pesawat berjumlah 176 orang dilaporkan tewas.

Pesawat ini dijadwalkan lepas landas pukul 05.15 pagi waktu Taheran menuju ke Bandara Internasional Boryspil di Kiev, Ukraina. Namun pesawat mengalami penundaan dan baru berangkat satu jam kemudian.

Komandan Angkatan Udara Garda Revolusi Iran Jenderal Amir Ali Haji-Zadeh menegaskan bertanggung jawab penuh atas jatuhnya pesawat penumpang Ukraina di Iran.

Ia menyebut, angkatan bersenjata Iran tidak sengaja menembak pesawat itu dengan rudal jarak pendek karena keliru mendeteksi pesawat berjenis Boeing 737-800 ini sebagai musuh.
Menyusul insiden ini, direktorat jenderal perhubungan udara kementerian perhubungan mengingatkan agar maskapai asal Indonesia berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kondisi terburuk yang terjadi di beberapa Negara Timur Tengah. 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia juga terus menyiapkan langkah penanganan dampak konflik Amerika Serikat dan Iran kepada warga negara Indonesia yang berada di Iran.

Pesawat sipil menjadi korban hingga 176 orang tewas saat makin memanasnya hubungan Amerika Serikat dengan Iran.

Apa sanksi yang harus diterima oleh negara penembak pesawat sipil?
Apakah konflik Amerika Serikat dengan Iran ini akan berkelanjutan dan dampaknya meluas?
 

Penulis : edika-ipelona

Sumber : Kompas TV


TERBARU