> >

Di Balik Tragedi Mako Brimob - AIMAN (1)

Aiman | 23 Mei 2018, 19:00 WIB

Suasana mencekam 36 jam di Markas Komando (Mako) Brimob Kelapa Dua, Depok. Narapidana kasus terorisme (napiter) melakukan aksi keji hingga membuat lima anggota polisi, gugur. Merekapun sempat menyandera anggota Densus 88, Bripka Iwan Sarjana selama lebih dari 24 jam. 

Kerusuhan ini bermula dari aksi provokatif yang dilakukan Wawan Kurniawan alias Abu Afif, pimpinan Jaringan Ansharut Daulah (JAD) Pekanbaru, Riau.

Aksi provokatif inilah lantas membuat ratusan narapidana terorisme yang berada disana melakukan aksi anarki  yang terjadi selama puluhan jam. 

Kamis pagi, polisi akhirnya berhasil mengatasi kerusuhan. 155 napiter menyerahkan diri, 1 tewas. Polisipun lantas memindahkan mereka ke Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah. Namun aksi teror terhadap polisi tak henti sampai disini. 

Tak lebih dari 24 jam, Mako Brimob kembali terguncang dengan tewasnya salah satu anggota yang sedang berjaga, Bripka Marhum Frencje. Korban yang sedang berjaga di depan RS Bhayangkara melihat gerak-gerik mencurigakan dari seorang pria yang belakangan diketahui bernama Tendi Sumarno.

Pelaku lantas dibawa Bripka Frencje ke pos penjagaan Mako Brimob. Namun justru disinilah, TS menghantam korban dengan senjata tajam hingga tewas. Pelaku TS akhirnya ditembak oleh anggota Brimob lainnya yang juga berada di pos penjagaan. 

Penulis : edika-ipelona

Sumber : Kompas TV


TERBARU