> >

Jokowi Emosi karena Proyek Kilang Pertamina yang Mandek!

Peristiwa | 20 November 2021, 18:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekesalannya saat mengetahui proyek kilang yang digarap PT Pertamina (Persero) sempat tertunda.

Salah satu proyek yang menjadi sorotan Jokowi adalah pembangunan kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban.

Proyek ini dikerjakan oleh PT Pertamina (Persero) dan Rosneft Singapore Pte Ltd dengan membentuk perusahaan patungan PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia.

"Contohnya, bertahun-tahun yang namanya investasi Rosneft di Tuban. Sudah mulai memang, saya ngerti, tetapi Rosneft ingin cepat tapi kitanya enggak pengen cepat. Padahal ini investasinya gede sekali, tapi realisasi kira-kira baru Rp 5,8 triliun, itu 5 persen aja belum ada," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, mandeknya proyek kilang ini, karena berbagai alasan. Salah satunya pemerintah diminta untuk membangun sejumlah infrastruktur yang bisa menghubungkan kepada proyek tersebut.

Meski demikian, alasan mendasar proyek ini tertahan, kata Jokowi, bukan karena permintaan pembangunan infrastruktur tersebut. Namun, budaya bisnis yang dijalankan Pertamina tersebut tidak pernah berubah, atau hanya mengerjakan proyek sesuai rutinitas saja.

"Alasannya ada saja, minta kereta api lah, minta jalan tol lah. Baru mulai berapa persen Rp 5 triliun itu, 5% aja belum ada, gak ada masalah kok. Memang fasilitas seperti itu, pemerintah yang harus membangun, gak ada masalah," jelasnya

"Ini ada masalah karena ini, tapi kan problemnya bukan itu. Problemnya comfort zone, zona nyaman, zona rutinitas itu yang ingin kita hilangkan. Masih senang dengan comfort zone, udah gak bisa lagi," tuturnya.

Tak jauh dari proyek tersebut, kata Jokowi ada pula proyek yang lagi-lagi Pertamina lelet dan lambat dalam mengeksekusi proyek kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (PT TPPI).

Malah, proyek itu sudah ada sejak dirinya pertama kali dilantik menjadi presiden periode pertama pada 2014 silam. Dan proyeknya saat ini, meski sudah jalan, namun belum rampung.

Penulis : Desy-Hartini

Sumber : Kompas TV


TERBARU