> >

Teks Proklamasi Hari Hari Humor Nasional Dibacakan Puteri Gus Dur, Begini Isinya

Budaya | 9 September 2021, 06:28 WIB
Foto ilustrasi,  Zhang Tianshi warga kota Rugao tampak tertawa bahagia  saat melihat gambar kartun dirinya pada 29 Oktober 2006.  (Sumber: (Xinhua/He Jianrong))

JAKARTA, KOMPAS.TV- Hari Humor Nasional dideklarasikan pada 7 September 2021. Pada acara yang disebut dengan "Proklamasi Ketawa" itu, hadir Menkopolhukam Mahfud MD, puteri sulung KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan penganggas acara Jaya Suprana.

   
Inayah Wahid membacakan teks proklamasi hari humor nasional atau proklamasi ketawa dengan kalimat yang unik dan jenaka.

“Proklamasi Ketawa disingkat Proketawa, kami bangsa Indonesia yang katanya ramah, yang katanya bersatu, yang katanya beradab, yang katanya sangat toleran, menyatakan bahwa hahahaha adalah Hak Asasi Manusia selama hahahaha itu berlandaskan humor, karena hahahaha yang tidak berlandaskan humor adalah upaya penyelewengan terhadap hahahaha, sedangkan hahahaha tanpa sebab adalah kegilaan,” demikian petikan teks naskah Proketawa.

Baca Juga: Mahfud MD: Penjatuhan Gus Dur Sebenarnya Tidak Sah Secara Hukum


 “Barang siapa mencintai Gus Dur niscaya hidupnya jenaka dan barang siapa yang tidak mencintai Gusdur maka tidak kenapa-kenapa. Bersamaan dengan ini saya menyatakan 7 September 2021 sebagai hari humor Indoensia. Demikian jika ada satu bahasa yang dipahami semesta, bahasa itu pasti bahasa tawa. Semoga bisa kita hahahahakan bersama,” lanjut Inayah.

Sementara itu, Kyai Mustofa Bisri atau Gus Mus yang juga hadir dalam kesempatan ini menjelaskan, akhir-akhir ini di Indonesia berbagai ujaran kebencian banyak bertebaran di media sosial dan hal tersebut berpotensi membuat imunitas masyarakat Indoensia menurun secara drastis.

Baca Juga: Putri Gus Dur Anita Wahid Desak Jokowi Batalkan Pemecatan 51 Pegawai KPK

“Hari humor ini mari kita mulai mencoba menolong saudara-saudara kita, meningkatkan imunitas mereka. Menurut saya humor ini bisa meningkatkan imunitas kita. Begitu kita tersenyum secara agama kita dapat pahala, secara sosial kita bisa menyenangkan orang lain dan secara pribadi dapat meningkatkan imunitas kita,” papar Gus Mus sembari menceritakan sosok Gusdur yang tidak hanya dikenal sebagai intelektual, Kyai dan presiden tapi juga dikenal sebagai orang yang humoris.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU