> >

Temukan Bansos Tidak Merata, Menko PMK: Data Lapangan Harus Disempurnakan

Sosial | 18 Agustus 2021, 14:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek penyaluran bantuan sosial (bansos) di Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (17/8/2021).

Pada saat sidak di RT 007/RW 010, Kelurahan Klender, Muhadjir menemukan masalah penyaluran bansos yang tidak merata.

Dia menemukan banyak warga di wilayah tersebut memerlukan bansos dan sangat layak mendapatkan bantuan sosial, tetapi belum mendapatkan bansos reguler.

Selain itu, ada beberapa warga telah memiliki Kartu Kesejahteraan Keluarga (KKS), sebelumnya mendapatkan bansos reguler seperti PKH dan/atau Program Sembako (BPNT). Tetapi sejak awal tahun mengatakan bantuannya tidak ada lagi.

Menurut Menko PMK, kasus seperti ini sangat sering ditemukan di daerah lain atau daerah kumuh yang merupakan kantong-kantong kemiskinan.

"Ini hampir terjadi di semua tempat slum daerah kumuh, bahwa di antara warga tadi ada yang dapat, ada yang tidak, ada yang sudah dapat Kartu Keluarga Sejahtera tapi gak dapet duitnya. Jadi ini masih macam-macam di lapangan," ujarnya.

Muhadjir menerangkan, masalah belum meratanya bansos ini disebabkan oleh data yang belum sempurna.

Kata dia, DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) harus disempurnakan, melalui updating data lapangan yang harus dicermati dan disempurnakan.

Lebih lanjut, Muhadjir meminta kepada pihak Kementerian Sosial (Kemensos) bersama-sama Dinsos, agar segera menangani penyempurnaan data.

Dia kembali menegaskan agar penyempurnaan data DTKS harus benar-benar melihat realita di lapangan. 

"Data pokoknya harus terus disempurnakan, dicek di lapangan kayak apa sih sebetulnya realita di lapangan. Tidak cukup dengan angka kemudian main kuota, tempat ini dikasih sekian tanpa berangkat dari angka kemiskinan atau kenyataan di lapangan," ujarnya.

Video Editor: Mukhammad Rengga

Penulis : aryo-bimo

Sumber : Kemenko PMK


TERBARU