> >

Mega Sebut Sumbar Kini Berbeda, Fadli Zon: Justeru Tokoh Pemerintah Tak Paham Budaya Minang

Peristiwa | 13 Agustus 2021, 06:39 WIB
Sandiaga Uno, Prabowo Subianto dan Fadli Zon. (Sumber: Twitter Fadli Zon/Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Politikus Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri tentang Sumatera Barat, yang disebutnya kini berbeda.  


"Urang Minang (Sumatera Barat) dg adat istiadatnya “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” tak pernah berubah. Yg sdh beda justru sikap bbrp tokoh pemerintah pusat thd Sumbar krn kurang paham sejarah n budaya Minang yg demokratis n antifeodalisme," ujar Fadli dalam cuitannya, dilihat Jumat (13/8/2021).

Sebelumnya Mega menyebut Sumatera Barat telah berbeda dari yang ia kenal. "Dulu saya tahunya tokoh dari Sumatera Barat, kenapa menurut saya (sekarang) tidak sepopuler dulu atau memang tidak ada produknya?" kata Mega dalam Webinar Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa di kanal Youtube Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDIP, Kamis (12/8).

Baca Juga: Jokowi Ingin Mobil Listrik Buatan Dalam Negeri, Fadli Zon: Bikin Esemka Saja Dulu,  Janji 7 Tahun

"Padahal Sumatera Barat ketika sebelum kemerdekaan sampai setelah merdeka sampai selesai, itu kan tokoh-tokohnya luar biasa, ya," tambahnya.

Mega juga mengenang ketika  berkunjung ke Bukittinggi. Di sana ia melihat dan merasakan suasana gotong royong masyarakat dan nuansa tradisi keislaman yang sangat kental.

Masyarakat Sumbar, kata Mega, sangat menghargai  tokoh adat ninik mamak, alim ulama, dan cadiak pandai (cerdik cendekia) sebagai unsur kepemimpinan di Minangkabau. Tiga unsur ini disebut Tungku Tigo Sajarangan.

"Jadi ke mana para cendekiawan yang dibilang cadiak pandai? Ini benar kan dulu setingkat loh, mungkin yang istilahnya Tungku Tigo Sajarangan alim ulama, cerdik pandai, yang satu lagi penghulu apa, ya? Kan, mendapatkan tempat yang sama di rumah gadang itu," ujar Mega.

Baca Juga: Megawati ke Jokowi: Ayo Blusukan Pak, Saya Dulu Blusukan, Bukan Sombong

Sebelumnya, Mega dan anaknya Puan Maharani pernah mengalami perundungan jelang Pilkada 2020. Padahal, kata Mega,  di Sumatera Barat terdapat konsep Bundo Kanduang atau pemimpin wanita di Minangkabau.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU