> >

Gubernur DKI Jakarta Klaim Jumlah Testing Lebihi Standar WHO

Update corona | 26 Juli 2021, 19:02 WIB

KOMPAS.TV - Sejumlah kepala daerah mengklaim testing dan tracing covid-19 sudah sesuai bahkan melebihi standar WHO. Epidemiolog menyebut Indonesia minimal perlu 1 juta tracing per hari.

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM, resmi dilanjutkan hingga 2 Agustus mendatang.

Dalam masa perpanjangan PPKM ini, pemerintah akan meningkatkan testing dan tracing, untuk menekan laju penyebaran covid-19.

Peningkatan testing dan tracing akan diterapkan di tujuh wilayah aglomerasi di Jawa Bali.

Untuk memperkuat testing dan tracing covid-19, pemerintah berencana menerapkan tracing digital melalui aplikasi peduli lindungi.

Aplikasi peduli lindungi akan diperbarui agar dapat melakukan screening di mal. 

Nantinya, sistem ini akan terhubung ke sistem pemerintah dengan menggunaka QR code untuk dapat mengetahui mereka yang telah divaksin atau mereka yang telah melakukan tes PCR.

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, lonjakan kasus covid-19 yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh jumlah testing yang belum optimal.

Untuk itu, Dicky mendorong pemerintah memperbanyak pemeriksaan covid-19 dan pelacakan kontak erat sebagai upaya pencegahan lonjakan kasus covid-19. Indonesia minimal melakukan 1 juta tracing per hari.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan tren positivity rate kasus covid-19 di DKI Jakarta terus mengalami penurunan.

Menurut Anies, penurunan ini terjadi karena dibarengi dengan jumlah testing yang melebihi standar yang telah ditetapkan oleh WHO.

Selain memperkuat testing dan tracing, pemerintah juga akan mengoptimalkan tempat isolasi terpusat mulai dari tingkat desa, kecamatan, Kabupaten Kota, sampai dengan tingkat provinsi.

Hal itu dilakukan untuk menekan laju penularan sekaligus menurunkan angka kematian.

Penulis : Luthfan

Sumber : Kompas TV


TERBARU