> >

Wali Kota Bogor: 85% Warga yang Meninggal Saat Isoman Belum Divaksin

Wawancara | 23 Juli 2021, 23:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jumlah korban meninggal karena Covid-19 terus bertambah setiap hari.

Bahkan sejak lonjakan kasus Covid-19 pada Juni semakin banyak orang yang meninggal di rumah sendiri saat isolasi mandiri.

Data dari lapor Covid-19 menunjukkan sampai Kamis (22,7,2021) kemarin ada 2.313 orang yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri.

Lapor Covid-19 juga menyebut angka kematian isolasi mandiri paling banyak terjadi di DKI Jakarta yang jumlahnya mencapai 1.214 kasus. Disusul Jawa Barat 245 kasus, dan Jawa Tengah 141 kasus.

Kemudian di Yogyakarta ada 134 kasus. Jawa Timur 72 kasus, dan Banten dengan 58 kasus.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria akan mengecek kebenaran informasi ada 1.214 pasien korona di dki jakarta meninggal saat isolasi mandiri.  Riza berharap datanya tidak sebesar itu.

Sementara Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo menyebut pihaknya akan fokus pada warga yang positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Menurut Bima, 85 persen warga isolasi mandiri yang meninggal belum divaksin Covid-19.

Untuk mencegah agar tidak ada pasien isolasi mandiri yang meninggal, Kementerian Kesehatan memberikan layanan konsultasi dan obat gratis.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi sadikin mengatakan layanan tersebut bekerja sama dengan 11 platform telemedicine untuk tahap awal layanan ini hanya berlaku di Jakarta.

Lalu sudah optimalkah pemerintah memberikan edukasi dari sisi medis pada pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri?

Simak pembahasannya bersama Wali Kota Bogor Bima Arya, dan juga Co-Inisiator Lapor Covid-19 Ahmad Arif.

Penulis : Reny-Mardika

Sumber : Kompas TV


TERBARU