> >

Sempat Dikucilkan Warga, Ini Kisah Pasangan Suami-Istri Penyintas Covid-19

Kompas tv news | 25 Desember 2020, 01:00 WIB

KOMPAS.TV - Stigma negatif pada penyintas covid-19 kerap mucul di tengah masyarakat, ketika awal merebaknya pandemi covid-19.

Satu keluarga di Kota Kupang, sempat mengalami hal itu.

Dengan edukasi dari pemerintah, stigma itu pun perlahan hilang di tengah masyarakat.

Ketika awal mula covid-19 mulai merebak dan menginfeksi berbagai anggapan muncul di tengah masyarakat, termasuk dampak sosial.

Awalnya masyarakat dihantui rasa takut terpapar wabah ini.

Tak heran, hampir sebagian besar warga, memilih berdiam diri di rumah, sesuai anjuran pemerintah.

Di sisi lain, muncul pula stigma atau pandangan negatif masyarakat terhadap para penyintas covid-19.

Pemerintah Kota Kupang, melalui Dinas Kesehatan mengakui sejak awal covid-19 melanda Kota Kupang, stigma negatif kepada penyintas covid-19, pernah tejadi,

Satu Keluarga, Di Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang yang merupakan penyintas covid-19, sempat mengalami hal itu.
Sepasang suami istri, terpapar covid-19. 

Diana Ndaumanu dan suaminya diwajibkan menjalani karantina mandiri, sambil menunggu hasil tes usap, terhadap semua anggota keluarga.

Kesedihan dialami keluarga diana saat dalam penantian hasil tes usap.

Bahkan, ketika warga mengetahui ada suami istri yang terkonfirmasi positif covid-19, warga mulai panik dan resah.

Setelah menjalani perawatan 14 hari di rumah sakit, pasutri ini kemudian dinyatakan sembuh, dan dipulangkan untuk selanjutnya menjalani karantina mandiri di rumah.

Warga dan tetangganya juga perlahan mulai menerimanya.

Kini keluarga kecil diana kembali menjalani kehidupan secara normal, di tengah lingkungan sekitar, tanpa adanya kekhawatiran, akan dikucilkan warga.

Sang penyintas covid-19 ini berpesan kepada semua pasien covid-19, agar tidak khawatir dan selalu semangat untuk bisa sembuh dari penyakit ini.

Begitupun kepada masyarakat agar tidak berpandangan negatif, dan selalu memberikan dukungan kepada penderita covid-19, sehingga bisa cepat sembuh.
 

Penulis : Anjani-Nur-Permatasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU