> >

Terkait Begal pada Pesepeda, Keberadaan CCTV Penting Ungkap Kasus Begal

Sapa indonesia | 15 November 2020, 21:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus begal terhadap pesepeda kian marak terjadi di Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa waktu terakhir.

Para pelaku tak pandang bulu dalam menjalankan aksinya, mulai dari masyarakat, artis, hingga anggota TNI.

Kasus terbaru dialami seorang kolonel tni, yang menjadi korban begal di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Sabtu kemarin.

Korban kehilangan dompet dan handphone, namun sepedanya tak sempat dirampas.

Kasus begal sepeda ini menjadi perhatian Polda Metro Jaya. Hingga awal November lalu, Polda Metro Jaya sudah mengungkap 13 kasus pembegalan sepeda, dan 22 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana mengatakan, modus pelaku adalah mengincar pesepeda yang seorang diri berada di tempat sepi.

Salah satu korban begal sepeda, Rio Rezky mengaku dirampas handphone saat bersepeda di di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada akhir Oktober lalu.

Maraknya aksi begal sepeda membuat warga resah. Agar tidak menjadi korban pembegalan, sejumlah peseda memilih berjalan berombongan.

Kewaspadaan saat bersepeda sangat penting, contohnya menghindari tempat sepi, dan bersepeda berombongan agar terhindari dari kejahatan jalanan.

Polda Metro Jaya dan Polres jajaran telah mengungkap 10 dari 13 laporan polisi terkait begal sepeda, yang diterima dalam kurun waktu September hingga November 2020. 22  tersangka berhasil ditangkap dalam kasus ini.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana meminta pesepeda untuk menghindari tempat-tempat yang sepi.


 

Penulis : Merlion-Gusti

Sumber : Kompas TV


TERBARU