> >

Macron Dituntut Meminta Maaf, Dosen Politik Prancis UI: Almost Impossible!

Berita kompas tv | 3 November 2020, 21:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Prancis, Emmanuel Macron dikecam umat muslim sedunia atas dukungannya pada karikatur Nabi Muhammad SAW.

Dalam klarifikasinya, Macron tetap pada sikapnya melindungi kebebasan berekspresi.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengklarifikasi pernyataannya yang dianggap menghina umat muslim dunia.

Baca Juga: Pakar Hukum: Presiden Jokowi Semestinya Telfon Presiden Macron

Klarifikasi ini disampaikan Macron dengan bahasa Arab di akun resmi Twitter-nya.

Macron mengawali klarifikasi dengan menyatakan Prancis tidak memiliki masalah dengan agama apapun.

Macron juga menekankan bahwa ia mendukung dan melindungi kebebasan berekspresi yang dijamin konstitusi Prancis.

Namun, Majelis Ulama Indonesia menilai klarifikasi Macron itu tidak menyelesaikan masalah. MUI tetap menuntut Macron untuk meminta maaf.

Sebelumnya, umat muslim sedunia termasuk Presiden Joko Widodo mengecam pernyataan Macron yang mengaitkan muslim dengan gerakan separatis pasca pembunuhan seorang guru di Nice yang mempertunjukkan karikatur Nabi Muhammad dan membahasnya bersama murid-murid si kelas kebebasan berekspresi.

Macron juga menyatakan tidak akan menghentikan penerbitan dan pembahasan karikatur Nabi Muhammad sebagai pembelaannya terhadap kebebasan berekspresi.

Kita membahasnya bersama Dosen Politik Prancis Universitas Indonesia, Mahmud Syaltout dan Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Asruron Ni'am.

 

Penulis : Dea-Davina

Sumber : Kompas TV


TERBARU