> >

30 Orang Reaktif Tes Cepat, Demo Tolak UU Cipta Kerja Jadi Klaster Baru Corona?

Berita kompas tv | 11 Oktober 2020, 14:15 WIB

KOMPAS.TV - Ikatan Dokter Indonesia, menegaskan pelanggaran protokol kesehatan pada unjuk rasa penolakan uu cipta kerja, berpotensi membuat penyebaran Covid-19 semakin cepat dan luas dalam waktu satu hingga dua minggu ke depan.

Kekhawatiran serupa juga ikut dilontarkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Berkerumun dalam jumlah massa yang besar, adalah hal yang tidak bisa dihindari dari sebuah unjuk rasa.

Seperti yang terjadi dalam aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja beberapa waktu lalu. Masalahnya, saat ini kita tengah menghadapi pandemi Covid-19.

Ikatan Dokter Indonesia, IDI, menyebut, kerumunan massa membuat risiko penularan semakin tinggi.

Apalagi penyampaian aspirasi yang tidak menggunakan masker dengan benar, bisa menjadi transmisi droplet.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga mengkhawatirkan unjuk rasa tolak undang undang cipta kerja 8 Oktober kemarin, menyebabkan munculnya klaster baru penularan virus Corona.

Anies akan memantau perkembangan kasus baru positif Corona selama sepekan sampai dua pekan mendatang.

Hingga saat ini, ada 30 pengunjuk rasa di Jakarta yang hasil tes cepatnya reaktif. Mereka kini diisolasi di Tower Sembilan Wisma Pademangan, Jakarta Utara.

30 pengunjuk rasa yang reaktif akan menjalani tes usap, dan jika hasilnya positif, mereka akan dipindahkan ke Tower Delapan Wisma Pademangan.

Penulis : Aleksandra-Nugroho

Sumber : Kompas TV


TERBARU