> >

Pulau Jawa Darurat Covid-19 - Opini Budiman

Budiman tanuredjo | 26 Juni 2021, 09:03 WIB

Video berdurasi 12,37 menit itu beredar luas. Isinya penjelasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kegentingan kondisi Covid-19 di Jakarta, Minggu, 13 Juni 2021, malam.

"Dalam situasi sekarang ini, yang penting pertama, keselamatan, kedua keselamatan, ketiga keselamatan. Urusan politik dan lainnya urusan kesekian,” ucap Anies.

Jawaban Anies tepat. Dalam situasi genting saat ini, sikap paling tepat dan bijak adalah mengendalikan penyebaran Covid-19 dan mengutamakan keselamatan warga.

Presiden Joko Widodo berulang kali menyerukan, ”Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.” Kutipan itu datang dari filsuf berkebangsaan Italia, Cicero.

Bukan pula saat yang tepat untuk saling menyalahkan terhadap keadaan ini atau mengecam keadaaan. Justru saatnya saling membantu sesama.  

Pemerintah sudah mengantisipasi ledakan penularan Covid-19. Pemerintah melarang mudik lebaran. 

Namun, larangan itu tak juga digubris. Entah siapa yang salah? Rakyat yang bandel atau otoritas Pemerintah yang melemah?

Ada rakyat yang bandel dengan berbagai alasan, tapi ada juga inkonsistensi Pemerintah. Ada elite yang menyelenggarakan pesta di masa pandemik.

Ada elite melarang mudik, ada juga elite mengajak bekerja dari Bali. Selalu ada sinyal yang saling bersilangan. Akibatnya, pelayanan kesehatan hampir kolaps.

Harian Kompas menulis, Pulau Jawa Darurat Covid-19. Republika menulis, Darurat RS, Darurat Nakes! Rumah Sakit penuh, khususnya di Jawa.

Per 21 Juni 2021, jumlah terkonfirmasi positif menembus angka 2 juta. Tampak ada percepatan penularan Covid-19. Munculnya varian delta mempercepat laju penularan.

Penulis : aryo-bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU