> >

Warga AS Keracunan Ikuti Usul Trump Obati Corona dengan Suntik Disinfektan

Internasional | 27 April 2020, 17:19 WIB

JAKARTA, KOMPASTV - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memantik kontroversi saat mengusulkan suntik disinfektan sebagai alternatif pengobatan Covid-19. 

Selain itu Trump juga mengusulkan iradiasi tubuh pasien virus corona dengan sinar UV (ultraviolet). 

"Jadi seandainya tubuh kita terpapar - oleh sinar ultraviolet atau cahaya yang sangat kuat, saya pikir Anda mengatakan belum memeriksa tetapi Anda akan mengujinya," ucap Trump ke Dr Deborah Birx koordinator respons virus corona Gedung Putih. 

"Dan kemudian saya berkata, seandainya Anda memasukkan cahaya ke dalam tubuh, yang bisa Anda lakukan melalui kulit atau dengan cara lain. Dan saya pikir Anda mengatakan akan mengujinya juga. Kedengarannya menarik," lanjut Trump. 

"Lalu saya melihat disinfektan membasminya dalam satu menit. Satu menit. Dan apakah ada cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau hampir membersihkan?" 

"Jadi akan menarik untuk memeriksanya," ungkapnya sebagaimana dikutip BBC Jumat (24/4/2020).

Sejumlah dokter mengutarakan pandangan sarkastik terkait ide tersebut,

Dr Deborah Birx mengatakan, usulan Trump tentang sinar UV hilangkan virus corona belum bisa dilakukan. 

"Bukan sebagai pengobatan," kata Dr Birx. 

Mengutip Newsweek, Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois, Dr Ngozi Ezike juga menyatakan banyaknya pengaduan ke Pusat Kontrol Racun terkait keracunan masyarakat.

Departemen kesehatan New York, seperti disiarkan National Public Radio, divisi kesehtan terkait keracunan masyarakat mengaku menerima 30 panggilan dalam 18 jam setelah komentar Trump.

"Menyuntik hingga menghirup cairan pembersih rumah tangga adalah berbahaya. Tidak disarankan, dan itu bisa mematikan," ujar Ezike.

Penulis : Ade-Indra-Kusuma

Sumber : Kompas TV


TERBARU