> >

Danrem Tadulako Sebut Ali Kalora Ingin Menyerahkan Diri tapi Dihalangi Kelompok Qatar

Cerita indonesia | 22 Mei 2021, 21:19 WIB

PALU, KOMPAS.TV - Upaya Satgas Madago Raya dalam pemberantasan DPO terorisme di kabupaten Poso terus dilakukan.

Komandan Komando Daerah Resor Militer 132 Tadaluko Brigjen Farid Makruf sampaikan salah satu upaya yang dilakukan Satgas Madago Raya menghimbau pihak keluarga dari DPO agar menyampaikan kepada para DPO untuk menyerahkan diri.

Upaya tersebut sepertinya akan membuahkan hasil, Pemimpin Mujahidin Indonesia Timur Ali Kalora dikabarkan akan menyerahkan diri bersama tiga DPO lainnya.

Hanya saja niat Ali Kalora untuk menyerahkan diri dihalangi oleh anggota kelompok lainnya yakni Qatar alias Farel alias Anas.

Qatar mengancam Ali Kalora dan tiga anggota lainnya jika menyerahkan diri maka keluarga mereka akan terancam.

"Mereka (kelompok Ali Kalora) itu sebenarnya sudah mau turun kampung dan mau menyerah. Jadi yang mau menyerah itu Ali Kalora, Rukli, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang,"ujar Farid

Menurut laporan Satgas Madago Raya saat ini, Kelompok Mujahidin Indonesia Timur terpecah dan terbagi dua kelompok.

Kelompok pertama beranggotakan empat orang yang dipimpin oleh Ali Kalora sementara kelompok lainnya yang beranggotakan Sedangkan kelompok MIT pimpinan Qatar terdiri dari Abu Alim alias Ambo, Nae alias Galuh, Askas alias Jadi alias Pak Guru, dan Jaka aka Ramadan alias Ikrima alias Rama.

Kelompok Qatar berperan penting dalam melakukan teror dan pembunuhan terhadap para petani di wilayah Lore, Kabupaten Poso termasuk pembunuhan 4 petani yang baru saja terjadi pada tanggal 11 mei 2021 di desa Kalemago.

Video Editor: Vila

Penulis : Theo-Reza

Sumber : Kompas TV


TERBARU