> >

Cerita Dokter di India Hadapi Tsunami Covid-19, Kelelahan, dan Kekurangan Tenaga Medis

Internasional | 4 Mei 2021, 10:38 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.TV – Kepala rumah sakit di New Delhi Sumit Ray mengatakan jika ada bantuan dari negara lain untuk India, ia harapkan bukan hanya oksigen. 

“Jika ada bantuan yang bisa kami peroleh dari Barat atau dari negara lain. Ini bukan hanya oksigen. Ini seperti bencana besar lainnya. Apa yang terjadi dalam bencana besar, gempa bumi? Tim dokter, perawat, ranjang rumah sakit datang dan mereka membangun rumah sakit dari awal dengan cepat. Itulah yang harus terjadi.”jelas Kepala rumah sakit New Delhi Sumit Ray dikutip dari APTN, Selasa (04/05/2021). 

Dokter di rumah sakit New Delhi mengatakan infrastruktur mereka hampir runtuh di tengah lonjakan virus corona India.

Tempat tidur penuh dan persediaan oksigen di fasilitas sangat menipis, yang menyebabkan meningkatnya kematian.

Dalam beberapa kasus, satu-satunya cara bagi pasien baru untuk mendapatkan tempat tidur ICU adalah jika penghuni sebelumnya meninggal.

Krisis tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, yang berarti staf medis juga hampir kelelahan.

Dokter Sumit Ray menggambarkan situasinya sebagai "bencana besar" dan mengatakan tanggapan yang sebanding dengan yang diberikan setelah gempa bumi diperlukan.

Kementerian kesehatan mengatakan telah mengonfirmasi 19,9 juta kasus COVID-19 sejak dimulainya pandemi.

Lebih dari 218.000 orang telah meninggal.

India juga melaporkan 368.147 kasus virus corona baru.

Festival Kumbh Mela yang digelar di Haridwar digadang-gadang menjadi pencetus tsunami Covid-19 India.

Video Editor: Rengga
 

Penulis : Yuilyana

Sumber : Kompas TV


TERBARU