> >

Apa Itu Hilal yang Digunakan Untuk Menentukan Awal Ramadhan?

Sinau | 11 April 2021, 15:03 WIB

SOLO, KOMPAS.TV – Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, umat muslim di seluruh dunia bersiap menyambut kedatangan bulan penuh berkah ini.

Salah satu metode penentuan awal bulan Ramadhan didasarkan pada pengamatan hilal.

Pengamatan ini dikenal dengan metode rukyatul hilal, yang termasuk metode yang disyariatkan dalam Islam dalam menentukan Ramadhan.

Lalu, apa itu hilal yang digunakan sebagai penentu awal Ramadhan?

Hilal berasal dari Bahasa Arab yang berarti bulan sabit. Tidak sembarang bulan sabit, hilal adalah bulan sabit tertipis yang terbentuk tepat setelah fase bulan baru.

Kemunculan hilal menandakan awal bulan baru dalam kalender Hijriah sudah dimulai.

Sebuah bulan sabit tipis bisa dikatakan sebagai hilal ketika sudah berada lebih tinggi dari 2 derajat dari cakrawala saat Matahari terbenam.

Maka dari itu, bulan sabit tipis yang terlihat di siang hari bukan berarti adalah hilal.

Hilal hanya muncul sebentar sekitar 15 menit hingga 1 jam sebelum akhirnya ikut tenggelam bersama matahari, hal ini disebabkan oleh rotasi bumi yang lebih cepat dari gerakan revolusi bulan.

Dalam pelaksanaannya, pengamatan hilal bisa terkendala oleh beberapa kondisi seperti awan mendung, atau cuaca yang teramat panas.

Selain untuk menentukan awal Ramadhan, pengamatan hilal juga digunakan untuk menentukan datangnya Idul Fitri.

Di Indonesia, pengamatan hilal dilakukan secara khusus oleh beberapa lembaga, antara lain BMKG, LAPAN, serta Observatorium Bosscha.(*)

Grafis: Arief Rahman

Penulis : Gempita-Surya

Sumber : Kompas TV


TERBARU