> >

Rangkuman Saga Dewa Kipas: Dari Lawan GothamChess Sampai Irene Sukandar

Cerita indonesia | 26 Maret 2021, 18:17 WIB

SOLO, KOMPAS.TV – Perseteruan Dadang Subur (Dewa Kipas) dengan Levy Rozman (GothamChess) turut melibatkan pecatur Indonesia bertitel Grand Master, Irene Kharisma Sukandar.

Bagaimana awal mula peristiwa ini terjadi?

Pada Selasa (2/3/2021) berlangsung pertandingan catur antara akun Dewa_KIpas dengan GothamChess di platform Chess.com. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Dewa_Kipas.

Dua hari berselang, akun Dewa_Kipas dilaporkan diblokir Chess.com karena ditemukan indikasi kecurangan. Informasi ini viral di media sosial, dan terjadi perseteruan antara penggemar masing-masing akun.

Atas pemblokiran tersebut, Levy Rozman diketahui meminta maaf dan kedua pihak sepakat untuk menghapus seluruh postingan terkait insiden pemblokiran di media sosial masing-masing.

Pada Jumat (12/3/2021), PB Percasi mengadakan konferensi pers virtual bertajuk "Edukasi Catur Daring dan Problematikannya dari Kasus Dewa Kipas".

Menurut PB Percasi, data grafik permainan Dewa_Kipas yang stabil dengan rata-rata akurasi langkah 90-99 persen dinilai janggal. Data itu tidak normal karena grafik permainan pecatur hebat sekalipun pasti fluktuatif

Dadang Subur dan Ali diundang sebagai bintang tamu podcast Deddy Corbuzier. Dalam video tersebut, Dadang bercerita tentang pertandingan melawan GothamChess, kehidupan pribadi, hingga awal mula bermain catur.

Video podcast tersebut kemudian ditanggapi Irene Kharisma Sukandar melalui surat terbuka yang diunggahnya Minggu (14/3/2021). Irene mengaku kecewa atas informasi terkait polemik Dewa_Kipas yang disampaikan dan menyoroti warganet Indonesia yang menyerang GothamChess.

Deddy Corbuzier mempertemukan keduanya dalam pertandingan persahabatan yang disiarkan di studio podcast miliknya, Senin (22/3/2021).

Hasilnya, WGM Irene Sukandar sukses mengalahkan Dewa Kipas atau Dadang Subur dengan skor 3-0.

Dadang Subur menyatakan ia menerima kekalahan tersebut, sementara itu Irene Sukandar memohon kepada publik untuk tidak menghujat Dadang Subur.(*)

Grafis: Agus Eko 

Penulis : Gempita-Surya

Sumber : Kompas TV


TERBARU