> >

Garuda Putus Kontrak CRJ1000 di Tengah Pandemi, Kenapa?

Cerita indonesia | 10 Februari 2021, 20:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan memutus kontrak penggunaan pesawat CRJ1000.

Hal ini dilakukan guna melakukan efisiensi terhadap maskapai pelat merah tersebut.

"Karena itu saya dengan tegas dan manajemen sangat mendukung kami memutuskan untuk mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ1000 untuk mengakhiri kontrak kepada Nordic Aviation atau yang memang jatuh temponya tahun 2027," ungkap Erick saat memberikan keterangan pers bersama Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra (10/2).

Baca Juga: Bos Garuda Indonesia Curhat Soal Industri Aviasi di Tengah Pandemi - POLLING #18

Meski demikian, saat ini pihak lessor CRJ1000 tersebut belum memberikan respons.

"Sayangnya early termination belum mendapatkan respons, sementara proses dengan EDC masih terus berlangsung," katanya. 

Erick menekankan, biaya sewa pesawat Garuda Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

“Berdasarkan data yang dipegangnya, GIAA menjadi salah satu perusahaan penerbangan dengan beban leasing paling tinggi di dunia hingga sebesar 27 persen”, tambahnya.

Pandemi Covid-19 membuat kondisi perusahaan penerbangan pelat merah semakin parah. Masyarakat dibatasi untuk bepergian, sehingga menyebabkan banyaknya pesawat yang terpaksa dikandangkan.

Penulis : Abdur-Rahim

Sumber : Kompas TV


TERBARU