> >

Kisah Mbah Rasimun, Maestro Kesenian Payung Mutho

Cerita indonesia | 21 November 2020, 12:12 WIB

MALANG, KOMPAS.TV - Inilah Mbak Rasimun. Seorang maestro kesenian payung kertas tradisional atau payung mutho di Kota Malang, Jawa Timur.

Di usianya yang hampir satu abad, yakni 96 tahun, Mbah Rasimun masih aktif mengajarkan generasi muda untuk membuat payung mutho.

Baca Juga: Kesenian Mebapang Barong Dan Kendang Tunggal Ditengah Pandemi

Bertempat di Gedung Dewan Kesenian Malang, maestro payung ini dengan sabar membagikan ilmunya kepada sekelompok ibu-ibu dan remaja putri tentang cara membuat payung mutho.

Kepada Kompas.tv Mbah Rasimun bercerita awal mula dirinya membuat payung pada tahun 1945. Awalnya dirinya belajar pada sekelompok warga Sidoarjo yang mengungsi ke kampungya di kawasan Pandanwangi, Blimbing, Kota Malang.

Menurut Mbah Sarimun pada masa itu membuat payung juga menjadi kedok dirinya saat ada tentara Belanda. Pasalnya saat malam hari dirinya bersama tentara pejuang turut bergerilya mengusir penjajah.

Kini Mbah Rasimun adalah satu satunya pengrajin payung mutho yang tersisa. Mbah Rasimun berharap generasi muda saat ini bisa meneruskan kesenian ini.

Baca Juga: Seni Mural, Raup Keuntungan Ditengah Pandemi Covid 19

Penulis : Laura-Elvina

Sumber : Kompas TV


TERBARU