> >

Imbas Karantina, Penjualan Perlengkapan Seks Laku Keras

Kompas dunia | 16 April 2020, 19:29 WIB
Seorang pelayan toko SexoSentido, di Bogota, Kolombia membersihkan perlengkapan seks yang dipajang. (Sumber: REUTERS/Lusia Gonzalez)

KOMPASTV - Penjualan Perlengkapan Seks mengalami kenaikan yang signifikan sejak pemerintah Kolombia menerapkan kebijakan tetap di rumah atau karantina mandiri.

Peningkatan perlengkapan seks ini terjadi pada penjualan online. Gerson Monje, salah satu pemilik toko perlengkapan seks online di Bogota mengaku beberapa perlengkapan seks yang dipajang di etalase toko online miliknya sudah terjual habis.

Menurut Monje, tingginya penjualan pelengkapan seks ini mulai berlangsung sejak masa karantina berlaku di Kolombia. Bahkan penjualan paling tinggi terjadi pada hari keempat masa karantina. Saat ini dirinya masih mengirim produk yang telah dipesan dari toko online miliknya.

Baca Juga: Memasak Bisa Atasi Kejenuhan Saat Karantina

"Kami telah melihat kenaikan 50 persen," ujar Monje, dikutip dari Reuters, Kamis (16/4/2020).

Pemerintah Kolombia memberlakukan kebijakan tetap di rumah atau karantina mandiri, pada Senin malam (23/3.2020) pukul 23:59 waktu setempat sampai 13 April 2020. Kebijakan ini kembali diperpanjang hingga 27 April mendatang.

Tidak cuma toko yang dimiliki Monje, sekitar 6 toko online lainnya di Kolombia juga kebanjiran pesanan perlengkapan seks di  masa karantina. Bahkan di kota Medellin, penjualan perlengkapan seks meningkat hingga 140 persen. 

Tingginya permintaan pelengkapan seks di masa karantina juga terjadi di negara lain. Seperti di Denmark meningkat lebih dari dua kali lipat.

Baca Juga: Aturan Karantina Ketat, Ini Kisah WNI yang Ada di Singapura

Sementara jaringan pakaian dalam Inggris Ann Summers mengatakan penjualan mainan seks naik 27 persen pada minggu terakhir bulan Maret.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU