> >

2 Perempuan India Diarak dan Diperkosa Ramai-Ramai, Belasan Ribu Warga Demo Tuntut Keadilan

Kompas dunia | 23 Juli 2023, 03:05 WIB
Mahasiswa dan aktivis menggelar aksi unjuk rasa mengecam kekerasan yang terjadi di Manipur, di New Delhi, India, Jumat (21/7/2023). (Sumber: AP Photo/Altaf Qadri)

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Belasan ribu orang berdemonstrasi menuntut pihak-pihak yang terlibat dalam kasus dua perempuan India yang diarak telanjang dan diperkosa beramai-ramai di negara bagian Manipur ditangkap. Sekitar 15.000 demonstran, kebanyakan perempuan, berpartisipasi dalam aksi di Churachandpur, dekat ibu kota Manipur, Imphal, Sabtu (22/7/2023).

Demonstran mendesak aparat menangkap semua pihak yang terlibat kasus pemerkosaan tersebut. Demonstran juga menuntut agar Biren Singh, pejabat tinggi di negara bagian Manipur, dipecat.

Baca Juga: Manipur India Membara karena Kekerasan Etnis, Terjadi Penembakan dan Pembakaran, Puluhan Tewas

Kekerasan etnis di Manipur sendiri telah menewaskan lebih dari 130 orang sejak Mei lalu. Dua dari 130 korban tewas adalah kerabat dari dua perempuan yang diperkosa beramai-ramai dan videonya viral di media sosial.

Video kekerasan seksual terhadap kedua perempuan itu mengejutkan India ketika dibagikan secara luas pada Rabu (19/7). Dalam video, terlihat massa mengepung dua perempuan dan menyeret mereka ke lapangan.

Polisi India menyebut insiden itu terjadi pada 4 Mei 2023. Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian Manipur pada 18 Mei lalu.

Di lain sisi, pemerintah Manipur mengumumkan tersangka kelima sehubungan kasus perkosaan ini telah ditangkap. Direktur Jenderal Kepolisian Manipur Rajiv Singh menyebut aparat tengah beroperasi untuk menangkap tersangka-tersangka lain.

Kekerasan etnis di Manipur dipicu permintaan etnis Meitei, umumnya beragama Hindu, kepada etnis Kuki, umumnya beragama Kristen agar dibolehkan membeli tanah di kawasan perbukitan yang dihuni Kuki dan suku lain.

Baca Juga: Viral Video Dua Perempuan Diarak Telanjang dan Diperkosa Ramai-Ramai, Polisi India Disorot


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU