> >

Inggris Tuduh Rusia Pesan Ratusan Rudal Balistik Iran untuk Serang Ukraina, Moskow Tak Terima

Krisis rusia ukraina | 12 Desember 2022, 17:17 WIB
Ilustrasi. Tank Rusia yang rusak usai pertempuran di Desa Kamianka, Oblast Kharkiv, Ukraina, 30 Oktober 2022. (Sumber: Efrem Lukatsky/Associated Press)

LONDON, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Rusia di London angkat bicara soal klaim otoritas Inggris Raya bahwa Rusia memesan perlengkapan militer dari Iran yang diduga untuk menyerbu Ukraina. Menteri Luar Negeri Inggris Raya James Cleverly sebelumnya menuduh Moskow terlibat transaksi "kotor" dengan Iran terkait senjata.

Pada Senin (12/12/2022), Kedutaan Rusia di London merilis pernyataan yang mengecam "pernyataan tak pantas" Cleverly. Moskow menyebut pernyataan otoritas Inggris Raya tersebut "kurang basis faktual."

 

"Kami menolak mentah-mentah komentar terkini dari Menteri Luar Negeri Inggris Raya James Cleverly yang, mengikuti langkah representatif AS (Amerika Serikat), menuduh Federasi Rusia dan Iran membuat kesepakatan 'kotor' terkait krisis Ukraina," demikian tulis Kedutaan Besar Rusia di London sebagaimana dikutip TASS.

Baca Juga: Ukraina Hancurkan Markas Tentara Bayaran Rusia Wagner, Moskow Disebut Alami Kerugian Signifikan

Sebelumnya, London menuduh Rusia hendak mengimpor senjata dari Iran dengan timbal-balik dukungan teknis-militer. Moskow disebut memesan ratusan rudal balistik dan senjata lain dari Teheran.

Lebih lanjut, Rusia balik menyerang Inggris Raya dan negara-negara Barat yang dituduh memasok senjata ke Ukraina hingga melanggar "norma fundamental kontrol ekspor senjata."

"Kami secara hati-hati mencatat semua keterlibatan London dan negara-negara Barat dalam pendanaan dan pengiriman senjata ke rezim Kiev, juga perencanaan aksi militer terhadap fasilitas dan personel militer Rusia. Harusnya, tindak kriminal seperti itu memuat konsekuensi hukum yang spesifik bagi semua yang terlibiat," tulis Kedutaan Besar Rusia di London.

Baca Juga: Donald Trump Mencela Keputusan Joe Biden yang Lepaskan "Saudagar Kematian" Viktor Bout ke Rusia

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : TASS


TERBARU