> >

Rusia Hancurkan Gudang Senjata Bantuan Barat di Ukraina dan Larang Masuk 963 Warga AS ke Rusia

Krisis rusia ukraina | 21 Mei 2022, 21:00 WIB
Konvoi pasukan darat Rusia mengarah ke Mariupol pada 20 Mei 2022. Militer Rusia hari Sabtu, (21/5/2022) mengatakan mereka menghancurkan gudang besar senjata bantuan Barat untuk Ukraina di wilayah Zhytomyr, sebelah barat Kyiv. (Sumber: Straits Times)

LONDON, KOMPAS.TV - Militer Rusia hari Sabtu (21/5/2022), mengatakan mereka menghancurkan gudang besar senjata bantuan Barat untuk Ukraina di wilayah Zhytomyr, sebelah barat Kyiv, menggunakan rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan dari laut, seperti laporan RIA Novosti yang dilansir Straits Times, Sabtu (21/5/2022).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan itu menghancurkan sejumlah besar senjata dan peralatan militer yang dikirim Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dan untuk pasukan Ukraina di wilayah Donbas timur tempat pertempuran saat ini sedang sengit-sengitnya.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengeklaim rudal Rusia menyerang fasilitas penyimpanan bahan bakar di dekat Odesa di pantai Laut Hitam dan menembak jatuh dua pesawat Su-25 Ukraina dan 14 drone.

Dalam pembaruan terbaru tentang perang, yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus", Kementerian Pertahanan juga mengatakan Rusia menyerang banyak pos komando Ukraina.

Barat meningkatkan pasokan senjata ke Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari dan militer Rusia sedang mencoba untuk mencegat dan menghancurkan mereka.

Baca Juga: Rusia Putus Pasokan Gas ke Finlandia Usai Helsinki Daftar Jadi Anggota NATO

Gedung Kementerian Luar Negeri Rusia. Rusia hari Sabtu, (21/5/2022) di Moskow mengumumkan pelarangan masuk 963 orang Amerika termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan kepala CIA William Burns. (Sumber: Twitter/Russian Embassy UK)

Moskow mengatakan pengiriman senjata Barat ke Kyiv, dan pengenaan sanksi drastis terhadap ekonomi Rusia, merupakan "perang proksi" oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Sementara itu, Rusia pada hari Sabtu (21/5/2022), di Moskow mengumumkan pelarangan masuk 963 orang Amerika termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan kepala CIA William Burns.

“Dalam konteks tanggapan terhadap sanksi anti-Rusia yang terus-menerus dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sehubungan dengan permintaan yang masuk tentang komposisi orang-orang yang dilarang masuk secara nasional, Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan daftar warga negara Amerika, yang secara permanen dilarang memasuki Federasi Rusia,” kata kementerian itu.

Larangan perjalanan hanya memiliki dampak simbolis tetapi merupakan bagian dari penurunan konstan dalam hubungan Rusia dengan AS dan sekutunya sejak invasi 24 Februari ke Ukraina.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times/RIA Novosti


TERBARU