> >

Polisi India Diduga Perkosa Korban Pemerkosaan yang Melapor Kepadanya

Kompas dunia | 4 Mei 2022, 21:58 WIB
Ilustrasi. Seorang demonstran membentangkan poster protes tentang pemerkosaan beramai-ramai dan pembunuhan terhadap seorang perempuan Dalit di Bengaluru, India, Oktober 2020. Pada April 2022, seorang polisi di Uttar Pradesh, India, diduga memerkosa korban pemerkosaan yang melaporkan kasus kepadanya. (Sumber: Aijaz Rahi/Associated Press)

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Seorang polisi di negara bagian Utarr Pradesh, utara India, tengah diburu usai diduga memerkosa seorang korban pemerkosaan yang melapor kepadanya. Anggota polisi yang tidak diungkapkan namanya itu diduga memerkosa seorang gadis 13 tahun yang sebelumnya diperkosa empat pria.

Sebagaimana diwartakan BBC, Rabu (4/5/2022), gadis itu melapor ke kepolisian distrik Lalitpur didampingi bibinya pada bulan lalu. Walaupun berniat melayangkan aduan perkosaan, gadis itu diduga justru diperkosa polisi yang menerima laporan.

Baca Juga: Pemerintah India Sita 725 Juta Dolar Dana Xiaomi, Dituding Langgar Aturan Valuta Asing

Berita pemerkosaan korban pemerkosaan oleh polisi ini pun memicu kemarahan publik India. Seorang pejabat kepolisian Uttar Pradesh mengaku, keanggotaan polisi itu tengah diskors dan kasus kriminal terhadapnya telah didaftarkan.

Sebelumnya, gadis 13 tahun tersebut diduga diperkosa empat pria di negara bagian Madhya Pradesh yang bersebelahan dengan Uttar Pradesh. Gadis itu diperkosa beramai-ramai selama empat hari.

Insiden pemerkosaan oleh polisi ini pun menambah catatan kelam kejahatan seksual terhadap perempuan di India.

Sepanjang 2020 lalu, terdapat 28.379 laporan pemerkosaan terhadap perempuan di India, alias satu pemerkosaan terjadi setiap 18 menit.

Meskipun demikian, kalangan aktivis menduga angka sebenarnya jauh lebih tinggi. Alasannya, banyak kasus yang diduga tidak dilaporkan dan polisi cenderung tidak simpatik dalam menangani kasus.

Baca Juga: Dalam Dua Pekan, Lima Psikolog Ukraina Terima 400 Pengaduan Pemerkosaan oleh Tentara Rusia


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU