> >

Para Pengungsi di Jalur Gaza Tinggal Berdesakan di Bangunan Sekolah

Kompas dunia | 20 Juni 2021, 17:46 WIB

KOMPAS.TV - Tak memiliki tempat tinggal lagi, anggota keluarga Abu Muawad di Gaza terpaksa tinggal di ruang kelas.

Ini adalah hari-hari yang sulit bagi keluarga pengungsi yang rumahnya hancur pada beberapa waktu lalu karena perang yang terjadi selama 11 hari dan menyebabkan kehancuran luas di Jalur Gaza.

Orangtua dan 6 anak mereka telah lolos dari serangan israel yang menghantam lingkungan mereka di Jalur Gaza Utara.

Mereka berlindung di sekolah PBB yang berubah menjadi tempat penampungan di kamp pengungsi Jabaliya yang ramai.

Perang antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza dihentikan oleh gencatan senjata pada 21 Mei.

Ketika pertempuran berakhir keluarga itu menantikan untuk kembali ke rumah.

Sebaliknya, mereka menemukan bahwa rumah mereka telah hancur karena serangan Israel.

Dinding rumah ambruk dan atap sengnya terlepas.

Keluarga itu sekarang tinggal di ruang kelas di sebuah sekolah bersama dengan 21 keluarga lainnya yang rumahnya juga hancur dan tidak dapat diperbaiki dalam perang Hamas – Israel.

Permasalahan privasi pun juga membuat kehidupan di pengungsian semakin tidak nyaman.

Di tempat penampungan, anggota keluarga Abu Muawad berkumpul dan berbagi makanan bersama.

Anak-anak sempat menemani sang ayah kembali ke rumah dan mendapati bangunan rumahnya hanya tersisa puing-puing.

Penulis : Natasha-Ancely

Sumber : Kompas TV


TERBARU