> >

Angka Kelahiran Baru di Korea Selatan Terus Anjlok Pada Januari 2021

Kompas dunia | 25 Maret 2021, 05:05 WIB
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in ditengah angka kelahiran di Korea Selatan yang terus menurun pada Januari 2021, yang memicu kekhawatiran tentang jurang demografi, tunjuk data kantor statistik negara tersebut pada Rabu (24/03/2021). (Sumber: Choi Jae-gu/Yonhap via AP)

SEOUL, KOMPAS.TV - Angka kelahiran di Korea Selatan terus menurun pada Januari, yang memicu kekhawatiran tentang jurang demografi, tunjuk data kantor statistik negara tersebut pada Rabu (24/03/2021).

Jumlah bayi yang baru lahir sebanyak 25.003 pada Januari, turun 6,3 persen dari tahun sebelumnya, menurut Statistics Korea. Itu merupakan angka terendah pada Januari sejak data mulai dikumpulkan pada 1981, seperti dilansir Xinhua, Rabu (24/03/2021)

Jumlahnya terus menurun selama 62 bulan sejak Desember 2015 di tengah meningkatnya tren sosial tentang menunda pernikahan dan penurunan jumlah wanita usia subur.

Rendahnya angka kelahiran memicu kekhawatiran tentang jurang demografi, yang mengacu pada penurunan mendadak jumlah kepala rumah tangga yang pada akhirnya mengarah pada jurang konsumsi.

Baca Juga: Korea Selatan Catat Rekor Angka Kelahiran Terendah Tahun 2020

Grup musik asal Korea Selatan, MAMAMOO, ditengah anjloknya angka kelahiran baru di Korea Selatan pada Januari 2021. Jumlah pernikahan tercatat 16.280 pada Januari, turun 17,9 persen dari tahun sebelumnya. Itu menandai angka terendah pada Januari sejak 1981. (Sumber: Instagram/@mamamoo_official)

Jumlah pernikahan tercatat 16.280 pada Januari, turun 17,9 persen dari tahun sebelumnya. Itu menandai angka terendah pada Januari sejak 1981.

Angka pernikahan anjlok karena pandemi COVID-19 membuat orang enggan berpartisipasi dalam pertemuan sosial seperti upacara pernikahan.

Sementara itu, jumlah perceraian turun 5,2 persen selama setahun menjadi 8.373 pada Januari. Angka kematian mencapai 27.181 pada Januari, turun 4,3 persen dari tahun lalu.

Karena penurunan cepat dalam kelahiran dan meningkatnya angka kematian, populasi negara itu terus menurun selama 15 bulan berturut-turut. 

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU