> >

Seorang Anak Perempuan 9 Tahun Tewas Dicambuk Dalam Ritual Mengusir Mahluk Halus

Kompas dunia | 1 Maret 2021, 18:03 WIB
Patung ritual perdukunan di Sri Lanka. Seorang Seorang Gadis Kecil Berusia 9 Tahun Tewas Dicambuk berulang kali dalam ritual mengusir mahluk halus dan roh jahat di Sri Lanka. Seperti dilansir Associated Press, Senin (01/03/2021),  mereka menangkap dua orang yang diyakini melakukan pencambukan kepada gadis kecil itu hingga tewas (Sumber: wired.com)

KOLOMBO, KOMPAS.TV – Seorang Seorang anak perempuan kecil berusia 9 Tahun tewas dicambuk berulang kali dalam ritual mengusir mahluk halus dan roh jahat di Sri Lanka. Seperti dilansir Associated Press, Senin (01/03/2021),  mereka menangkap dua orang yang diyakini melakukan pencambukan kepada gadis kecil itu hingga tewas.

Kedua orang yang ditangkap adalah seorang perempuan yang melakukan ritual pengusiran mahluk halus dan seorang lagi yaitu ibu si gadis kecil. Mereka akan dihadapkan ke pengadilan hari Senin, (01/03/2021) untuk mendengar dakwaan atas kematian sang gadis kecil.

Peristiwa itu terjadi di Delgoda, sebuah kota kecil sekitar 40 kilometer timur laut ibu kota Kolombo.

Baca Juga: Tega, Pria Ini Dorong Ibu Kandung ke Dalam Lubang Galian Hingga Tewas karena Bisikan Gaib

Menurut juru bicara polisi Ajith Rohana, sang ibu percaya putrinya dirasuki setan dan membawanya ke rumah pengusir setan sehingga ritual dapat dilakukan untuk mengusir roh tersebut.

Rohana mengatakan pengusir setan itu pertama-tama mengoleskan minyak pada gadis itu dan kemudian mulai berulang kali memukulnya dengan tongkat.

Anak perempuan itu kemudian pingsan lalu dibawa ke rumah sakit, namun meninggal saat dalam perawatan darurat.  Autopsi dijadwalkan pada hari Senin.

Baca Juga: Bulan Lalu Minum Ramuan Anti-Corona Dari Penyihir, Sekarang Menkes Sri Lanka Positif Covid-19

Wanita yang melakukan ritual pada gadis itu dikenal di daerah itu karena menawarkan layanan semacam itu dalam beberapa bulan terakhir dan polisi sedang menyelidiki apakah ada orang lain yang telah disakiti, kata Rohana.

Rohana mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan layanan tersebut karena gadis itu bukanlah yang pertama meninggal dalam ritual semacam itu.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU