> >

Israel Persiapkan Misi Pesawat Luar Angkasa Menuju Bulan

Kompas dunia | 10 Desember 2020, 05:30 WIB
Dalam foto dokumentasi 17 Desember 2018, para teknisi berdiri di sebelah modul bulan SpaceIL. Pesawat luar angkasa nirawak ini dipersiapkan untuk diluncurkan ke bulan. Namun sayang, pesawat jatuh dalam pendaratan di bulan tahun 2019. Kini SpaceIL yang merupakan lembaga non-profit dari Israel kembali mempersiapkan misi menuju bulan. (Sumber: Associated Press)

YERUSALEM, KOMPAS,TV - Israel kembali membidik bulan. Setelah tahun lalu pesawat luar angkasa dari SpaceIL jatuh saat mencoba mendarat di bulan, kini mereka melakukan percobaan kembali ke bulan. Pada Rabu (9/12/2020), SpaceIL mengumumkan misi menuju bulan terbaru yang bermitra dengen pemerintah Israel.

Proyek "Beresheet 2" akan bertujuan untuk mengirim tiga pesawat ruang angkasa yang terdiri dari satu pengorbit dan dua pendarat untuk menuju bulan. "Beresheet" pertama, atau "Genesis," merupakan pesawat luar angkasa yang dibangun oleh SpaceIL dan Israel Aerospace Industries milik negara. Misi ini bertujuan untuk menyamai prestasi yang hanya dicapai oleh AS, Rusia, dan China.

Tapi beberapa misi tersebut gagal hanya beberapa saat sebelum melakukan pendaratan di bulan.

Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa China Berhasil Mendarat di Bulan

Presiden Israel Reuven Rivlin, yang menjadi tuan rumah dalam upacara peluncuran proyek baru itu mengatakan, Israel dipenuhi dengan kebanggaan selama upaya pendaratan tahun lalu.

“Kami kecewa, dan menyadari bahwa kami harus memulai sekali lagi dari awal,” ujarnya. “Hari ini, kami sedang menyiapkan jalur baru yang sudah akrab tetapi berbeda. Pada akhirnya kami berharap dapat mendaratkan tiga pesawat ruang angkasa dengan aman di bulan,” tambahnya.

Selain Israel Aerospace Industries, Kementerian Sains dan badan antariksa nasional akan menjadi mitra dalam proyek tersebut. Menteri Sains Israel Yizhar Shai, mengatakan tujuh negara, termasuk Uni Emirat Arab, telah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam upaya tersebut. Beresheet 2 diperkirakan akan diluncurkan ke luar angkasa dalam empat tahun.

Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa China Siap Bawa Batuan Bulan ke Bumi

Kepala Eksekutif SpaceIL Shimon Sarid mengatakan, proyek tersebut bertujuan untuk menginspirasi generasi baru ilmuwan dan peneliti di negara yang terkenal dengan teknologinya yang dinamis.

“Kami akan melakukannya dengan meningkatkan rasa ingin tahu dan harapan, kemampuan untuk bermimpi dan mewujudkannya melalui penguatan pendidikan teknologi, penelitian, sains dan teknik untuk pelajar Israel,” katanya seperti dikutip dari the Associated Press.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU