> >

Rejeki Akhir Tahun, BRI Bagikan Dividen Interim Rp8,63 T

Perbankan | 30 Desember 2022, 10:05 WIB
Kantor Pusat Bank BRI di Jakarta. BRI akan membagikan dividen interim maksimal sebesar Rp8,63 triliun atau Rp57 per lembar saham. (Sumber: Dok. BRI )

JAKARTA, KOMPAS.TV- PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk akan membagikan dividen interim maksimal sebesar Rp8,63 triliun atau Rp57 per lembar saham. Hal ini tentu saja menjadi kabar gembira bagi para pemegang saham emiten berkode BBRI itu. 
 
Adapun dividen interim merupakan dividen sementara yang dibayarkan kepada pemegang saham sebelum ditetapkannya penggunaan laba tahunan perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

 

Dari total nilai tersebut, dividen interim sebesar maksimal Rp4,59 triliun disetorkan kepada pemerintah dan selebihnya sebesar kurang lebih Rp4,04 triliun akan dibagikan kepada publik. Seperti diketahui, BRI adalah BUMN yang saham mayoritas nya dimiliki pemerintah Indonesia. 

Baca Juga: Jadwal Lengkap Layanan Bank Indonesia Selama Natal dan Tahun Baru, Kas Tutup Mulai 27 Desember

Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan, pembagian dividen interim ini merupakan bukti konkrit komitmen BRI sebagai perusahaan BUMN yang memberikan kontribusi nyata bagi negeri.

“Yang mau saya tekankan BRI adalah banknya rakyat, BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Keuntungan BRI dikembalikan ke rakyat lewat pajak dan dividen, sehingga sudah semestinya BRI adalah bank yang selalu didukung oleh rakyat. Semua prestasi yang dicapai tak lepas dari dukungan seluruh pihak dan seluruh rakyat,” kata Sunarso seperti dikutip dari Antara, Jumat (30/12/2022). 

Ia menjelaskan, pembagian dividen interim saham BBRI dilakukan dalam rangkaian keterbukaan informasi pada 30 Desember 2022, cum date pasar reguler pada 9 Januari 2023, cum date pasar tunai dan recording date pada 11 Januari 2023, dan payment date pada 27 Januari 2023.
 
Sunarso pun optimistis dengan prospek kinerja BRI di tahun 2023. Lantaran BRI telah memiliki empat syarat untuk tumbuh secara berkelanjutan. Pertama, ada kejelasan sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro atau Holding UMi dan kedua, BRI memiliki kecukupan modal yang sangat kuat, dimana Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI saat ini mencapai 26,14 persen.
 

Baca Juga: Natal dan Tahun Baru 2023, Ini Jadwal Operasional BCA dan Bank Mandiri

Syarat ketiga, BRI memiliki kecukupan likuiditas, dimana Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI sebesar 88,51 persen. Keempat, kualitas dari pertumbuhannya tercermin dalam kredit macet (Non Performing Loan/NPL) BRI hingga kuartal III-2022 berada di level 3,09 persen.
 
Pertumbuhan bisnis BRI yang kuat juga tercermin dari kinerja keuangan yang solid hingga akhir September 2022, yang mencatatkan laba senilai Rp39,31 triliun atau tumbuh 106,14 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dengan total aset meningkat 4 persen (yoy) menjadi Rp1.684,6 triliun.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU