> >

Jelang Pemilu Sela AS, TikTok Larang Konten Politik Berbayar di Aplikasinya

Ekonomi dan bisnis | 19 Agustus 2022, 10:38 WIB
Perusahaan media sosial TikTok. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - TikTok melarang kreator konten mengunggah pesan berbayar yang bermuatan politik di platformnya, jelang pemilihan umum sela di Amerika Serikat pada November mendatang.

Mengutip dari Antara, Jumat (19/8/2022), TikTok sebenarnya sudah melarang iklan berbayar politik sejak 2019, namun, masih ada celah. Di mana sejumlah juru kampanye membayar pemengaruh (influencer) untuk mempromosikan isu politik.

Tahun ini TikTok memperketat aturan platformnya, agar tidak ada iklan bernuansa politik. Kepala keamanan TikTok di AS Eric Han mengatakan, mereka mengadakan pertemuan dengan kreator konten dan agen bakat soal larangan konten berbayar tentang politik.

Baca Juga: Mudah Dilakukan, Ini Cari Cuan Lewat TikTok Affiliate, Cek Tutorial Daftarnya!

TikTok juga akan memantau indikasi kreator yang dibayar untuk mengunggah konten bermuatan politik. Mereka juga mengandalkan laporan dari mitra dan media untuk konten politik.

"Kami melihat ini menjadi masalah pada 2020. Begitu kami temukan, kami akan hapus dari platform," kata Han.

Sejak pemilu yang mempertemukan Donald Trump dengan Joe Biden, media sosial AS mendapat banyak tuduhan karena tidak banyak beraksi dalam menghentikan penyebaran misinformasi dan konten yang memecah belah.

Selain TikTok, media sosial Twitter juga berencana melakukan langkah yang selama ini mereka lakukan untuk periode pemilu sela. Yakni memberikan label pada cuitan yang dianggap menyesatkan dan memasukkan informasi terpercaya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU