> >

Bursa Saham Dibayangi Optimisme Pertumbuhan Ekonomi hingga Ancaman Lonjakan Covid-19 Pasca Lebaran

Kompas bisnis | 17 Mei 2021, 12:41 WIB

KOMPAS.TV - Bank Indonesia (BI) mencatat peredaran uang kartal selama periode lebaran tahun ini secara nasional menyentuh di angka Rp154,5 triliun atau meningkat 41,5 persen dibandingkan periode lebaran tahun sebelumnya sebesar Rp109,2 triliun.

Itu artinya total ada 154,5 triliun rupiah uang beredar selama bulan puasa dan menjelang lebaran.

Perputaran uang selama ramadan dan lebaran tahun ini melesat melebihi prediksi Bank Indonesia.

Prediksi Bank Indonesia perputaran uang nasional sebelumnya ada di angka Rp 152,4 triliun.

Penarikan uang tunai untuk persiapan lebaran juga meningkat tajam dibanding periode yang sama tahun lalu.

Namun Bank Indonesia belum mengumumkan hasil akhir perputaran uang tunai sampai libur lebaran. Di tahun 2020, uang yang ditarik untuk lebaran sebesar 109,2 triliun rupiah.

Asosasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) memproyeksi omzet peritel selama periode ramadan dan lebaran bisa mencapai hingga 8 triliun rupiah. Angka tersebut tumbuh 30 persen dibanding periode tahun lalu. Peningkatan terbesar terjadi di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera.

Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah menyebut, lonjakan konsumsi di masa ramadan dan lebaran ini, berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II.

Meski ada pembatasan mudik dari pemerintah, tetap dibukanya kawasan wisata dan mall jadi faktor pendorong masyrakat mengeluarkan uang mereka.

Sejumlah analis menyebutkan adanya potensi saham bergerak ke warna hijau yang disebabkan sentimen positif adanya indikator perbaikan ekonomi yakni optimisme pemerintah Indonesia yang menyebutkan ekonomi dapat tumbuh mencapai 7%. 

Namun, pasar modal masih dibayangi oleh sentimen dari dalam negeri yakni ancaman lonjakan kasus covid-19 pasca lebaran dan sentimen dari luar negeri yakni meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina.

Penulis : Anjani-Nur-Permatasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU