> >

Musim Paceklik di Ladang Minyak, Pertamina Merugi

Kompas bisnis | 1 September 2020, 12:23 WIB

KOMPAS.TV - Paceklik di ladang minyak bakal jadi informasi hari ini.

Kenapa paceklik? Jadi di masa pandemi ini sektor migas kaya udah jatuh tertimpa tangga.

Harga minyak jatuh, pandemi pula permintaan jadi anjlok.

Kalau melihat data harga minyak jenis West Texas Intermediate, dari awal tahun harga minyak itu udah drop.

Tren penurunan minyak sudah terjadi sejak akhir 2018.

Waktu itu harga minyak menyentuh level 75 Dollar Amerika Serikat per barrel.

Sejak itu harganya terus turun, bahkan di April pernah minus 14 Dollar per barel.

Waktu April itu kondisinya semua tangki minyak penuh, tapi permintaan turun..

Sementara lapangan minyak ga mungkin tutup produksi, karena kalau tutup ya produksi bisa stop selamanya.

Jadi caranya mereka berutang ke pembeli.

Kalau sekarang, sentimennya banyak yang membuat harga minyak turun.

Pertama, sudah pasti pandemi.

Pandemi ini membuat semua negara berjuan buat menekan angka penyebaran, ekonomi jadi melambat, dan berimplikasi pada permintaan minyak yang ikut turun.

Bahkan diproyeksi beberapa bulan ke depan permintaan minyak dunia masih belum pulih.

Semua negara, semua perusahaan migas lagi paceklik.

Tidak hanya Pertamina yang lagi berdarah-darah, yang pertama adalah data kinerja perusahaan migas global semester 1.

Saudi Aramco, perusahaan migas arab saudi, yang sempat punya julukan perusahaan migas paling untung di dunia aja buntung.

Di semester 1 laba Aramco turun, meskipun labanya masih ada sekitar 23 Miliar Dollar.

Aramco baru saja mengumumkan menemukan 2 ladang migas baru di Arab Saudi, pun dengan perusahaan tetangga kita, Petronas.

Perusahaan asal Malaysia ini juga tak bisa terhindar dari terpukulnya kinerja semester  1.

Turun , tapi labanya tetap positif sekitar 908,7 juta Dollar Amerika Serikat.

Sementara perusahaan pelat merah Pertamina, harus merugi di semester 1, 760an juta Dollar Amerika Serikat.

Ini adalah kerugian pertama pertamina dalam 1 dekade terakhir.

Kerugian Pertamina ini adalah kerugian terkecil kedua di dunia.

Penulis : Aleksandra-Nugroho

Sumber : Kompas TV


TERBARU