Jepang Terbelenggu Resesi, Apa yang Terjadi?
Ekonomi dan bisnis | 18 Agustus 2020, 20:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Corona memukul daya tahan negara dengan ekonomi terbesar ketiga dunia, Jepang.
Ekonomi Jepang pada kuartal II kembali mengalami kontraksi, tercatat minus 7,8 persen secara kuartalan atau terkontraksi 27,8 persen secara tahunan.
Angka ini menandai kontraksi terbesar sejak tahun 1980.
Padahal Jepang tidak melakukan lockdown total karena pandemi Covid-19.
Namun masyarakat memilih membatasi kegiatan yang berujung pada penurunan aktivitas ekonomi di Jepang.
Perlu diketahui, Jepang merupakan salah satu negara tujuan ekspor non migas Indonesia.
Pada periode Januari - Juli, ekspor non migas Indonesia ke negara Sakura tercatat 8,59 juta dolar atau mengalami penurunan 7,78 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu .
Sementara itu, kuartal II tahun ini, ekonomi Thailand anjlok 12,2 persen.
Angka itu merupakan kontraksi terburuk sejak krisis ekonomi Asia 1998.
Data Badan Perencanaan Negara mencatat angka penurunan pariwisata asing berkontribusi besar membuat Thailand masuk ke jurang resesi.
Bagaimana kondisi ekonomi Jepang dan apa yang dilakukan hadapi ekonomi di ujung resesi?
Bahas lebih lengkap bersama dengan Koresponden KompasTV, Andy Lala, yang berada di Tokyo.
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV