> >

Melihat Persiapan Batam Sebagai Pusat Hub Logistik di Kawasan Asia Tenggara

Advertorial | 25 Juli 2022, 16:51 WIB

 

Pelabuhan Batu Ampar yang mulai dibangun menjadi pelabuhan transhipment berkelas di Asia Tenggara (Sumber: Dok. BP Batam)

BATAM, KOMPAS.TV – Sepanjang dua tahun terakhir, perubahan dari sisi pembangunan infrastruktur Batam terlihat begitu nyata. Tercatat, 38 proyek berhasil diselesaikan pada tahun 2021, dengan total nilai Rp428 miliar.

Selanjutnya, ada 18 kegiatan pembangunan bernilai total Rp431 miliar yang masih terus berlangsung. Dari sisi utara, terdapat Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar yang sedang dipoles menjadi pelabuhan berkelas dunia. 

Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan, Batam sebagai kawasan strategis nasional yang disiapkan menjadi Pusat Hub Logistik di Kawasan Asia Tenggara harus ditata dan dikembangkan baik dari sisi darat, laut, maupun perhubungan udara.

Karena itu, Rudi memusatkan pada pembangunan infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan, bandara, dan jalan.

Baca Juga: DPRD Batam Gelar Paripurna Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pembentukan Pansus

"Setelah sekian lama, akhirnya kita bisa memulai pengembangan pembangunan Pelabuhan Batu Ampar dari sisi infrastruktur, suprastruktur, dan SDM kita. Setelah tahap pertama nanti rampung, Batu Ampar sudah punya kemampuan suplai 1,2 Juta TEUs per tahun," kata Rudi.

Sejumlah upaya telah dilakukan guna meningkatkan daya saing Batam sebagai persiapan menjadi Pusat Hub Logistik. Setelah dilantik menjadi Kepala BP Batam pada September 2019, Rudi mulai mendandani pelabuhan Batu Ampar yang sudah berumur lebih dari setengah abad.

Gebrakan yang dilakukan antara lain mengganti alat bongkar muat lama dengan Quay Crane yang lebih modern. Pada Dermaga Utara pun dilakukan perluasan dengan pendalaman perairan yang semula hanya 3 meter menjadi minus 12 meter.

Selain itu, dilakukan peningkatan kemampuan suplai yang sebelumnya hanya 200 ribu TEUs menjadi 1,2 juta TEUs. 

Pengelolaan Bandara oleh Ahli Kebandarudaraan

Kemudian, di Batam bagian timur, Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam telah disiapkan menjadi bandara kelas dunia.

Keseriusan ini ditandai dengan kerja sama BP Batam dengan konsorsium PT. Bandara Internasional Batam yang merupakan konsorsium dari PT. Angkasa Pura 1, Incheon International Airport Cororation, dan Pt Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Baca Juga: Masalah Lingkungan Menjadi Prioritas Komisi 3 DPRD Batam

PT Bandara Internasional Batam selanjutnya akan bertanggung jawab dalam pengoperasian dan pengembangan bandara yang meliputi renovasi, perluasan, dan pemeliharaan terminal penumpang eksisting (Terminal 1) dan pembangunan terminal penumpang (Terminal 2).

Selain itu, pengelolaan terminal kargo baru serta pengembangan rencana induk Bandara Internasional Hang Nadim dengan konsep Logistics Aerocity juga menjadi tanggung jawab PT Bandara Internasional Batam.

Setelah 25 tahun, aset akan kembali kepada BP Batam. Dengan sejumlah upaya yang telah dilakukan, Walikota Batam ini juga menargetkan Bandara Hang Nadim kedepannya dapat menjadi hub destinasi penerbangan, hub logistik, serta kargo yang lebih luas di wilayah barat Indonesia.

Beberapa waktu lalu, Menko Airlangga Hartarto mengunjungi Batam dalam peresmian ikon wisata religi Batam, Masjid Tanjak, di Bandara Hang Nadim Batam.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU